Page 46 - Tan Malaka - Menuju Republik Indonesia by Tan Malaka (z-lib.org)_Neat
P. 46

Dalam  kerajaan  Jepang  sendiri  terdapat  anasir-anasir  yang
               menentang  perang  Jepang-Amerika  dengan  segera.  Bencana  alam
               yang  disebabkan  karena  goncangan  bumi  pada  tahun  1923
               mengakibatkan kerusakan-kerusakan hebat pada kehidupan ekonomi
               Jepang daripada apa yang dapat kita lihat dari luar. Bencana itu bagi
               Jepang membutuhkan tenaga besar dan waktu panjang sebelum ia
               dapat  memperbaiki  kembali  kehidupan  ekonominya  atas  tingkat
               yang sama sebagaimana adanya sebelum terjadi bencana alam itu.
               Pergerakan  untuk  mendemokrasikan  Jepang  dari  pemerintahan
               “otokrasi” yang dipimpin oleh kasta pertengahan dan disokong oleh
               seluruh  kaum  buruh  masih  berjalan  langsung.  Pergerakan  ini
               diperkuat karena dalam negeri sekarang timbul pengangguran yang
               luas  (menurut  berita  yang  terakhir  lebih  dari  3.000.000  orang),  di
               antaranya  terdapat  juga  banyak  korban-korban  dari  kasta
               pertengahan.  Pergerakan  untuk  “mendemokrasikan”  ini  semakin
               mewujudkan satu bentuk yang berbahaya sedemikian rupa, sehingga
               kaum militeris yang di Jepang memegang kekuasaan atas alat-alat
               poltik  dan  militer  seluruhnya,  terpaksa  memberi  konsesi  politik
               banyak. Menurut berita awal tahun ini sistem parlementer di Jepang
               dimodernisir dan dilaksanakan hak pilih umum, sehingga sekarang
               jumlah  pemilih  meningkat  dari  tiga  sampai  dua  belas  juta  orang.
               Untuk  mewujudkan,  bahwa  kaum  militeris  tidak  menginginkan
               adanya  perang  baru  (dalam  hal  ini  kaum  militeris  dapat
               mempertahankan         kedudukan       otokrasi-nya     terhadap     kasta
               pertengahan  liberal)  Jepang  pada  akhir  tahun  yang  lalu  telah
               mengadakan perjanjian dengan Soviet Uni. Sekalipun perjanjian ini
               ditujukan juga terhadap persekutuan Anglo-Amerika, sekali ketika
               dipergunakan  juga  untuk  meninabobokan  kaum  buruh  dan  kasta
               pertengahan  yang  membenci  dan  ketakutan  adanya  suatu  perang
               baru, dengan alasan, bahwa Jepang “ingin damai dengan siapa pun”.
               Fakta-fakta  ekonomis  dan  politis  tersebut  di  atas  menunjukkan
               bahwa Jepang ke dalam masih belum memiliki tenaga dan persatuan
               yang  diinginkan  untuk  memberanikan  diri  melawan  kekuasaan
               dunia seperti Amerika dan Inggris pada masa sekarang ini.

               Adalah senantiasa tak mudah memperoleh kemerdekaan pada waktu
               ada sekarang. Pada perang dunia yang lalu kita mengetahui bahwa
               tak ada satu dari negeri-negeri jajahan (Indo China – Perancis, India


                                                   43
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51