Page 48 - Tan Malaka - Menuju Republik Indonesia by Tan Malaka (z-lib.org)_Neat
P. 48

bersifat oportunistis dan berbahaya. Tak ada suatu rakyat yang dapat
               bertahan  lama  dalam  ketegangan  dengan  ancaman  yang  tak
               dirasakan dengan langsung. Terlebih-lebih jika ancaman itu dalam
               dua  atau  tiga  tahun  masih  belum  menjadi  kenyataan,  maka
               ketegangan  psikologis  dengan  sendirinya  akan  menjadi  buyar.
               Ketegangan  revolusioner  akan  mempunyai  daya  hidup,  jika  ia
               didasarkan atas syarat-syarat materiil yang langsung dapat dirasakan
               oleh  rakyat.  Hanya  jika  agitasi  revolusioner  kita  didasarkan  atas
               penderitaan-penderitaan  yang  nyata  yang  dirasakan  oleh  rakyat  di
               bawah  kekuasaan  imperialisme  Belanda  dewasa  ini  dan  kecuali
               daripada itu kita dengan serentak mampu meyakinkan rakyat akan
               propaganda kita,  maka  tak kepuasan  massa  akan berubah  menjadi
               suatu  kemauan  massa  dan  perbuatan  massa.  Selanjutnya  kita
               sekarang  harus  juga  bekerja  untuk  tujuan  yang  langsung  dan
               menerima akibat agitasi revolsuioner kita.

               Kedua. Ada kemungkinan, bahwa perang Jepang-Amerika lama tak
               kunjung  datang  dan  bahwa  periode  pasifistis  (masa  tenang)  harus
               lebih dahulu mendahului revolusi sosial di seluruh dunia. Jika kita
               menggantungkan  aksi-aksi  kita  seluruhnya  pada  perang  dunia  dan
               revolusi dunia, maka ada kemungkinan bahwa kita akan kehilangan
               peranan pimpinan kita atas rakyat Indonesia. Karenanya partai kita
               akan  berada  di  dalam  dogma  sedang  massa  akan  mencari  jalan
               sendiri-sendiri. Jalan itu akan dapat mengakibatkan pemberontakan-
               pemberontakan  lokal  atau  perbuatan-perbuatann  individual
               (anarkistis). Memang rakyat Indonesia yang merasa tak puas akan
               mengikuti pimpinan revolusioner kita sekian lama, selama pimpinan
               ini  sungguh-sungguh  merupakan  pertumbuhan  daripada  tujuan
               revolusionernya.  Belum  pernah kita pikirkan,  bahwa kemerdekaan
               Indonesia  pada  masa  ini  justru  akan  bisa  membahayakan
               perdamaian  di  Pasifik.  Kemerdekaan  ini  akan  dapat  memecahkan
               perang  Pasifik.  Akan  tetapi  tak  dikatakan,  bahwa  kekuasaan-
               kekuasaan  dunia  (karena  takut  akan  adanya  revolusi  sosial)
               menunda  perang  itu  sebegitu  lama.  Justru  inilah  bukannya
               merugikan,  tetapi  menguntungkan  kemerdekaan  Indonesia.  Pada
               tahun  yang  lalu  kita  telah  lihat  di  Tiongkok,  bahwa  tak  satu  dari
               negara-negara  imperialis  besar yang  memberanikan diri  membagi-
               bagi  Tiongkok  dan  mendudukinya,  sekalipun  mereka  mempunyai


                                                   45
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53