Page 168 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 168

RENUNGAN-RENUNGAN DARI JAUH ...  —  147


               banyak  lulusan  al-Azhar  yang  juga  belajar  di  Prancis.  Jadi,  dia  mestinya
               mengetahui tulisan-tulisan Snouck. 3
                    Secara  sepintas  kedua  dokumen  tersebut,  yang  terpisah  selama  tiga
               dekade dan berurusan dengan persoalan yang sangat berbeda, terkait semata-
               mata oleh kenyataan bahwa keduanya jatuh ke tangan Snouck Hurgronje.
               Namun, ini bukan sekadar kebetulan. Kehidupan dan ajaran-ajaran Snouck
               menjembatani dua dunia muslim yang sangat berbeda: dunia jihad antikolonial
               Aceh  yang  dipenuhi  aspirasi  tradisional  kaum  beriman  yang  mencari
               perlindungan  kepada  para  wali;  dan  dunia  para  pembaharu  yang,  dengan
               bantuan surat kabar cetak dan pendidikan Barat, berusaha mempertahankan
               agama mereka dan memperkuat negeri mereka.
                    Untuk menghubungkan tema-tema ini, kita perlu mengikuti perjalanan
               Snouck serta berusaha membaca bagaimana dia menyeimbangkan hal yang
               sekarang  tampak  sebagai  kontradiksi  antara  upaya-upaya  kolonial  dan
               kecendekiawanannya.  Hanya  dengan  demikian  kita  bisa  menilai  dampak
               yang  barangkali  dimilikinya  terhadap  orang-orang  yang  dia  pelajari  dan
               terhadap  orang-orang  yang  dia  ajar.  Karena  sementara  Snouck  tampaknya
               hanya terlibat secara tidak langsung dalam rencana salah satu orang Mesir
               untuk memperbarui negerinya, dampaknya di Hindia jauh, jauh, lebih besar.


               MATA TERTUJU KE HINDIA, 1880–1884
                    Dengan sebuah kekuatan kolonial seperti milik kita, Islâm, INTERNATIONALE
                    agung dengan bendera hijau itu, harus dipelajari dengan serius dan ditangani
                    secara sangat bijaksana.  (C. Snouck Hurgronje, “De laatste vermanning van
                                      4
                    Mohammed”, 1884)
               Putra  seorang  pendeta  Protestan,  Snouck  Hurgronje  masuk  Universitas
               Leiden  jurusan  Teologi  pada  1874.  Pendidikan  awalnya  adalah  kuliah
               Kesusastraan  Klasik  dan  Bahasa  Ibrani.  Dia  segera  kehilangan  minat  dan
               beralih mempelajari bahasa Arab. Disertasinya pada 1880 berisi tentang asal
               usul ibadah haji ditulis di bawah bimbingan M.J. de Goeje (1836–1909).
               Dalam proses penulisannya, Snouck menantang banyak simpulan Dozy dalam
               karyanya pada 1864, De Israëlieten te Mekka (Orang-Orang Israel di Mekah).
               Walaupun  begitu,  karier  Snouck  tidak  ditakdirkan  membuatnya  berfokus
               pada sejarah tekstual Timur Tengah. Dia dipekerjakan oleh Lembaga Kota
               Praja Leiden untuk melatih para pejabat kolonial. Dari sanalah dia menjalani
               debutnya di pentas kecendekiawanan publik dengan serangkaian artikel yang
               memiliki pengaruh mendalam terhadap masa depannya. Di antaranya adalah
               ulasan-ulasan yang tajam atas karya pejabat yang akhirnya dia gantikan.
                    Artikel pertama pada 1882 hakikatnya adalah koreksi atas karya-karya
               T.W.J.  Juynboll  (1802–61),  P.A.  van  der  Lith  (1840–1901),  dan,  dengan
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173