Page 111 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 111
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
3. Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah survey dan pengamatan/ pengukuran
langsung di lapang. Jumlah sampel kambing Kacang dewasa yang akan diambil sebanyak 60
ekor (30 jantan dan 30 betina). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive
sampling, yaitu sampel yang diambil telah ditetapkan berdasarkan kriteria tertentu:
(1) kambing Kacang jantan maupun betina (tidak bunting) berumur ≥ 1 tahun (berdasarkan
gigi geligi); (2) dipelihara secara tradisional di wilayah penelitian di kabupaten Manokwari,
yaitu distrik Manokwari Barat, Prafi, dan Masni. Ketiga distrik ini dipilih sebagai wilayah
penelitian karena memiliki populasi kambing tergolong tinggi di Kabupaten Manokwari
(Dinas Peternakan, Dati II Manokwari, 2016). Masing-masing distrik akan diambil sampel
kambing Kacang dewasa sebanyak 20 ekor (10 jantan dan 10 betina).
Data yang diambil adalah bobot badan, panjang badan, lingkar dada dan tinggi badan
dari masing-masing kambing Kacang terpilih. Adapun metode pengumpulan data yang
dimaksud, sebagai berikut (Davendra and Burns, 1994):
1. Bobot badan (kg), diukur dengan menimbang kambing sampel menggunakan timbangan
berkapasitas 120 kg, dengan ketelitian 0,5 kg.
2. Panjang badan (cm), yaitu jarak dari sendi bahu sampai ke tepi belakang tulang pelvis,
diukur menggunakan tongkat ukur.
3. Lingkar dada (cm), diukur dengan melingkarkan pita ukur mengikuti lingkar dada atau
tubuh dibelakang bahu.
4. Tinggi badan/pundak (cm), diukur dengan tongkat ukur dari bagian pundak ke permukaan
tanah mengikuti garis tegak lurus.
Data yang diperoleh dianalisis dengan cara, sebagai berikut:
1. Data bobot badan dan ukuran tubuh (panjang badan, lingkar dada dan tinggi badan)
kambing Kacang dewasa (jantan dan betina) yang diperoleh dari lapangan dilakukan
analisis deskriptif.
2. Pendugaan bobot badan kambing Kacang dewasa (baik yang jantan maupun betina)
dilakukan menggunakan formula, sebagai berikut:
a. Formula regresi terbaik (Stepwise Regression) yang ditemukan dari penelitian ini.
b. Formula-1. (Khan et al., 2004)
2
W = (G + L) /X
dimana;
W = bobot badan kambing (lbs)
G = lingkar dada (inch)
L = Panjang badan (inch)
X = 17 bila lingkar dada berkisar dari 15 – 19 inch
X = 13,5 bila lingkar dada berkiswar dari 20 – 25 inch
X = 12 bila lingkar dada sebesar 25 inch ke atas.
c. Formula-2. (Khan et al., 2004)
2
Bobot badan (lbs) = [(Lingkar dada) x Panjang badan] / 300
d. Formula-3. (Ardjodarmoko, 1975)
4
2
Bobot badan = [ (Lingkar dada) x (Panjang badan) ] / 10
3. Membandingkan akurasi dari keempat formula berdasarkan uji t data berpasangan antara
bobot badan sesungguhnya dengan bobot badan dugaan. Bila hasil uji t tersebut signifikan
berarti data bobot badan dugaan berbeda dengan data bobot badan sesungguhnya. Formula
yang menghasilkan data bobot badan dugaan tersebut dinyatakan sebagai formula yang
tidak akurat. Semakin tinggi tingkat signifikansinya berarti semakin tidak akurat formula
tersebut. Berdasarkan uji t berpasangan ini maka dapat diketahui formula pendugaan bobot
badan kambing kacang yang akurat untuk diaplikasikan di Manokwari.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 100