Page 109 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 109
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
korelasi antara bagian-bagian tubuh tertentu pada kambing dengan bobot badannya (Tandon,
1966; Mittal dan Pandey, 1975; Singh et al., 1987; Murwanto, 1985; Davendra dan Burns,
1994). Berdasarkan informasi ini maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan menemukan
formula pendugaan bobot badan kambing kacang jantan dan betina dewasa pada kondisi
pemeliharaan di Manokwari menggunakan ukuran tubuhnya, dan membandingkan akurasinya
dengan formula pendugaan bobot badan kambing yang ditemukan oleh Khan et al. (2004) dan
Ardjodarmoko (1975). Hasil penelitian ini akan menemukan formula untuk menduga bobot
badan kambing kacang dewasa di Manokwari yang memiliki akurasi tinggi sehingga formula
tersebut dapat dimanfaatkan para peternak setempat dalam menaksir bobot badan maupun
nilai jual kambing Kacang dewasa yang layak di Manokwari.
2. Tinjauan Pustaka
Hasil survey Martojo dkk. (1984) menginformasikan bahwa ukuran kambing Kacang
relatif sama dengan kambing-kambing asli di Negara-negara tetangga di kawasan Asia
Tenggara. Pengamatan di Rumah Potong Hewan Semarang ditemukan rata-rata bobot badan,
lingkar dada dan panjang badan kambing Kacang berturut-turut 22,78 kg, 64,12 cm, dan
61,54 cm untuk jantan, dan 18,81 kg, 65,18 cm, dan 60,46 cm untuk betina (Fapet UGM,
1977). Tilman (1981) melaporkan bahwa bobot badan kambing Kacang jantan dewasa adalah
35 kg dan pada betina adalah 30 kg. Astuti (1984) melaporkan bahwa rata-rata bobot badan
kambing Kacang dewasa di dataran tinggi Tretep, Temanggung adalah 42,75 kg untuk jantan
dan 29,74 kg untuk betina. Sementara Murwanto (1985) melaporkan bobot badan rata-rata
kambing Kacang dewasa di dataran tinggi di Manokwari sebesar 26,43 kg untuk jantan dan
24,10 kg untuk betina. Tabel 1 menyajikan beberapa ukuran tubuh kambing Kacang dewasa
(umur ≥ 1 tahun) di beberapa wilayah di Indonesia.
Beberapa peneliti melaporkan bahwa beberapa ukuran bagian tubuh pada kambing
berkorelasi dengan bobot badannya. Galeon (1951) mengkaji berbagai hubungan bentuk luar
tubuh pada anak kambing lokal Filipina dan melaporkan adanya korelasi positif yang nyata
antara bobot badan dengan lingkar dada, antara bobot badan dengan panjang badan, dan
antara panjang badan dengan lingkar dada, namun tidak ada korelasi antara bobot badan
dengan tinggi pundak.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 98