Page 105 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 105

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               (thymus,  limpa,  bursa  fabricius)  dan  usus  halus  (duodenum,  jejenum,  ileum).  Perlakuan
               penelitian  terdiri  dari  ransum  tanpa  mengandung  onggok  fermentasi  dan  antibiotik  (T0),
               ransum mengandung antibiotik (T1), ransum mengandung antibiotik dan onggok fermentasi
               (T2), ransum mengandung onggok fermentasi (T3). Data hasil penelitian selanjutnya diolah
               secara statistik dengan menggunakan analisis ragam pada taraf 5%, apabila terdapat pengaruh
               perbedaan yang nyata maka dilanjutkan dengan analisis uji Duncan (Sastrosupadi, 2000).


               4.  Hasil dan Pembahasan
                      Hasil penelitian tentang pengaruh pemberian onggok fermentasi terhadap bobot organ
               limfoid dan usus halus ayam broiler disajikan pada Tabel 1.

               Tabel  2.  Rataan persentase  bobot  organ limfoid (thymus, limpa/ spleen,  bursa fabricius)  dan
                        usus halus (duodenum, jejenum, ileum).
                                                                     Perlakuan
                        Variabel
                                               T0              T1              T2               T3
                Thymus (%)                  0,20 ± 0,03    0,20 ± 0,08     0,21 ± 0,11      0,24 ± 0,08
                Limpa (%)                   0,09 ± 0,02    0,12 ± 0,02     0,10 ± 0,01      0,12 ± 0,01
                Bursa fabricius (%)         0,16 ± 0,03    0,14 ± 0,04     0,16 ± 0,06      0,16 ± 0,06
                Duodenum (%)                0,42 ± 0,10    0,48 ± 0,06     0,49 ± 0,04      0,54 ± 0,10
                Jejenum (%)                 0,84 ± 0,09    0,90 ± 0,05     1,01 ± 0,11      1,00 ± 0,22
                                                                                                      ab
                Ileum (%)                  0,68 ± 0,08 c   0,66 ± 0,07 cd   0,80 ± 0,06 a   0,79 ± 0,10

                      Berdasarkan hasil analisis menunjukan bahwa semua perlakuan dalam ransum tidak
               memberikan pengaruh nyata (P>0,05) terhadap rataan bobot organ limfoid (thymus, limpa,
               bursa fabricius). Hal tersebut menandakan bahwa pemberian onggok fermentasi Acremonium
               charticola  aman  digunakan  dalam  ransum.  Hermana  et  al.  (2008)  menyatakan  bahwa
               persentase  bobot  limpa  ayam  broiler  umur  lima  minggu  berkisar  antara  0,09%-0,14%  dari
               bobot hidup. Ramli et al. (2008) berpendapat bahwa persentase bobot bursa fabricius berkisar
               0,12%  -  0,29%.  Rataan  persentase  bursa  fabricius  pada  T3  yaitu  pada  ransum  yang
               ditambahkan dengan onggok lebih besar dibandingkan dengan T1  yaitu pada ransum  yang
               ditambahkan  dengan  antibiotik,  hal  tersebut  menunjukan  bahwa  pada  ransum  yang
               ditambahkan  onggok  memiliki  antibodi  yang  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  antibiotik.
               Kusnadi  (2009)  menyatakan  bahwa  turunnya  bobot  organ  limfoid  seperti  bursa  fabricius,
               limfa dan timus menyebabkan limfosit yang menghasilkan antibodi menjadi menurun.
                      Pemberian  onggok  fermentasi  Acremonium  charticola  dalam  ransum  tidak
               memberikan  pengaruh  nyata  (P>0,05)  terhadap  bobot  duodenum  dan  jejenum  namun
               memberikan pengaruh nyata (P<0,05) pada bobot ileum. Keseluruhan bobot ileum pada T2
               dan T3 lebih tinggi dibandingkan dengan T0 dan T1 hal tersebut dimungkinkan karena pada
               ransum yang ditambahkan dengan onggok yang memiliki serat kasar yang lebih tinggi dapat
               menyebabkan bobot usus halus meningkat. Iyayi et al (2005) menyatakan bahwa penggunaan
               pakan berserat tinggi dalam ransum secara nyata menurunkan performa, meningkatkan bobot
               gizzard,  sekum  dan  usus  halus.  Selain  itu,  penyebab  bobot  ileum  pada  ayam  yang  diberi
               pakan  fermentasi  onggok  menggunakan  Acremonium  charticola  lebih  tinggi  dibandingkan
               dengan  ayam  yang  tidak  diberi  pakan  fermentasi  onggok  menggunakan  Acremonium
               charticola  dimungkinkan  karena  Acremonium  charticola  yang  memiliki  potensi  sebagai
               probiotik  dapat  meningkatkan  jumlah  mikroba  dalam  usus  sehingga  pertumbuhan  usus
               maksimal.  Rodríguez-Lecompte  et  al.,  (2010)  menyatakan  bahwa  penambahan  probiotik
               dapat  meningkatkan  jumlah  mikroba  saluran  pencernaan  dan  menstimulasi  pertumbuhan





                                “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     94
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110