Page 101 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 101

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

                 PEMBERIAN ONGGOK FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP BOBOT
                              ORGAN LIMFOID DAN USUS HALUS AYAM BROILER

                                                                    2
                                                   1
                                     M Rifqi Azizi , Turrini Yudiarti  dan Sugiharto 3

                            1,2,3 Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro, Semarang
                               Jl.drh. R. Soejono Koesoemowardojo, Tembalang, Kota Semarang.
                                                     Kode Pos 50275

                                 Korespondensi Penulis: M Rifqi Azizi, mrifqiazizi@gmail.com


                                                         Abstrak

               Onggok  merupakan bahan pakan sumber energi yang dapat  menggantikan sebagian jagung, namun
               serat kasar pada onggok masih tinggi dan protein kasarnya rendah. Onggok fermentasi Acremonium
               charticola  diketahui  dapat  menurunkan  serat  kasar  dan  meningkatkan  protein  kasar  pada  onggok.
               Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  pengaruh  penambahan  onggok  yang  difermentasi
               Acremonium  charticola  dalam  ransum  terhadap  bobot  organ  limfoid  dan  usus  halus  ayam  broiler.
               Materi yang digunakan adalah DOC ayam broiler strain lohmann berjumlah 160 ekor, ransum onggok
               fermentasi  dan  antibiotik  (neomycin).  Penelitian  ini  menggunakan  rancangan  acak  lengkap  (RAL)
               dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan setiap ulangan terdiri dari 8 ekor, serta dilakukan uji duncan jika
               pada  data  analisis  RAL  menunjukan  pengaruh  yang  nyata.  Perlakuan  yang  diterapkan  adalah  T0  :
               ransum kontrol, T1 : ransum + antibiotik, T2 : ransum + antibiotik & onggok fermentasi, T3 : ransum
               + onggok fermentasi. Setiap petak percobaan diambil satu ekor ayam broiler berumur 35 hari secara
               acak sebagai pengamatan pengukuran parameter yang berupa persentase bobot organ limfoid (thymus,
               spleen,  bursa  fabricius)  dan  usus  halus  (duodenum,  jejenum,  ileum).  Hasil  penelitian  menunjukan
               pemberian onggok fermentasi tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap bobot organ limfoid, namun
               berpengaruh  nyata  (P<0,05)  terhadap  bobot  ileum.  Kesimpulan  dari  penelitian  ini  yaitu  pemberian
               onggok fermentasi Acremonium charticola dalam ransum tidak memberikan pengaruh buruk terhadap
               bobot organ limfoid, namun memberikan pengaruh berupa peningkatan bobot ileum.

               Kata kunci : onggok, Acremonium charticola, ayam broiler, organ limfoid, usus halus.


               1.  Pendahuluan

                      Kebutuhan  masyarakat  mengenai  daging  unggas  misalnya  daging  ayam  terus
               meningkat dari waktu ke waktu seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. Usaha
               yang  dilakukan  untuk  mengatasi  peningkatan  kebutuhan  masyarakat  tersebut  dapat  berupa
               peningkatkan mutu kualitas ayam broiler yang dihasilkan oleh peternakan-peternakan unggas
               di  Indonesia.  Upaya  peningkatan  mutu  kualitas  ayam  broiler  tersebut  dapat  melalui
               peningkatan  mutu  bibit,  pakan,  serta  manajemen  pemeliharaan.  Peningkatan  mutu  pakan
               dapat  berupa  pemberian  pakan  yang  tersusun  dari  campuran  bahan  pakan  sumber  energi,
               sumber protein, sumber mineral yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan ternak. Jagung
               merupakan  salah  satu  bahan  pakan  sumber  energi  yang  ada  didalam  pakan  ayam  broiler,
               namun saat ini harga jagung semakin tinggi karena jagung juga dimanfaatkan sebagai bahan
               pangan  manusia  dan  sumber  bioenergi.  Onggok  merupakan  bahan  pakan  sumber  energi
               alternatif yang dapat menggantikan sebagian jagung, namun serat kasarnya masih tinggi dan
               proteinnya masih rendah. Fermentasi onggok menggunakan A. charticola diketahui mampu
               menurunkan  kadar  serat  kasar  onggok  dan  juga  dapat  meningkatkan  kandungan  protein
               kasarnya dengan menggunakan urea sebagai suplemen fermentasi (Sugiharto et al., 2015).




                                “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     90
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106