Page 99 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 99

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               mengatasi mahalnya jagung sebagai bahan pakan utama. Angka konversi ransum yang kecil
               berarti  jumlah  ransum  yang  digunakan  untuk  menghasilkan  satu  kilogram  daging  semakin
               sedikit  (Tamalluddin,  2012).    Faktor  utama  yang  mempengaruhi  konversi  pakan  adalah
               genetik,  ventilasi,  sanitasi,  kulitas  pakan,  jenis  pakan,  penggunaan  zat  aditif,  kualitas  air,
               penyakit  dan  pengobatan  serta  manajemen  pemeliharaan,  selain  itu  meliputi  faktor
               penerangan, pemberian pakan, dan factor sosial (Nuraini & Latif, 2007).


               5.  Kesimpulan dan Saran
                      Pemberian  onggok  fermentasi  dan  antibiotik  dalam  ransum  mampu  memberikan
               pengaruh  yang  baik  terhadap  pertambahan  bobot  badan  pada  ayam  boiler.  Penggunaan
               onggok fermentasi dapat menjadi alternatife pengganti jagung. Pemberian onggok fermentasi
               dan antibiotik dalam ransum tidak memberikan dampak negatife terhadap FCR dan konsumsi
               pakan.
                      Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai berapa persentasi terbaik penggunaan
               onggok fermentasi dalam ransum.


               Daftar Pustaka

               Anggorodi, R. (1995). Nutrisi Aneka Ternak Unggas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

               Daud, M., Piliang, W. G., & Kompiang, I. P. (2007). Persentase dan kualitas karkas ayam
                        pedaging yang diberi probiotik dan prebiotik dalam ransum. JITV, 12(3), 167-174.

               Doyle, M. (2001). Alternatives to Antibiotic Use for Growth Promotion in Animal Husbandry.
                        Madison: Food Research Institute, University of Winsconsin.

               Fadilah,  R.  (2004).  Kunci  Sukses  Beternak  Ayam  Broiler  di  Daerah  Tropis.  Jakarta:  Agro
                        Media Pustaka.

               Fadilah, R. (2013). Beternak Ayam Broiler. Jakarta: Agro Media Pustaka.

               Istinganah, L., Mugiyono, S., & Iriyati, N. (2013). Penggunaan berbagai jenis probiotik dalam
                        ransum terhadap produksi dan bobot telur ayam Arab. J.Ilmi.Peter, 1(1), 338-346.

               Kalsum,  U.,  &  Sjofjan,  O.  (2008).  Pengaruh  Waktu  Inkubasi  Campuran  Ampas  Tahu  dan
                        Onggok  yang  Difermentasi  dengan  Neurospora  Sitophila  terhadap  Kandungan  Zat
                        Makan.  Seminar  Nasional  Teknologi  Peternakan  dan  Veteriner  (pp.  226-232).
                        Bogor: Fakultas Peternakan Universitas Islam.

               Mathius,  I.  W.,  &  Sinurat,  A.  P.  (2001).  Pemanfaatan  bahan  pakan  inkonvensional  untuk
                        ternak. Wartazoa, 11(2), 20-31.

               Murwani, R. (2003). Obat Tradisional dalam Kancah Industri Peternakan.  Edisi Desember,
                        34-35.

               Nugrahestiningrum,  A.  (2016).  Pengaruh  Penggunaan  Gathot  (Ketela  Pohon  Fermentasi)
                        dalam Ransum terhadap Profil Eritrosit, Hemoglobin dan Hematokrit Ayam Broiler.




                                “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     88
   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104