Page 120 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 120

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

               banding 1 kg onggok, kemudian diinkubasi selama 4 hari dan dilakukan perhitungan jumlah
                                                                                                  10
               koloni  dengan  metode  Total  Plate  Count  (TPC)  yang  memperoleh  hasil  3,6  ×10   cfu/g.
               Starter  diinokulasikan  dengan  onggok  steril  sebanyak  110  g/kg  onggok.  Urea  dilarutkan
               kedalam  aquades  dengan  dosis  urea  41  g/kg  onggok.  Campuran  aquades  dan  urea
               dicampurkan ke dalam  onggok  dengan perbandingan aquades  dan onggok sebanyak 1 liter
               banding 1 kg onggok. Kemudian diaduk hingga homogen dan dimasukan ke dalam wadah
               tertutup kemudian diinkubasi selama empat hari serta setiap dua hari dilakukan pengadukan.
               Onggok dijemur hingga kering udara. Ransum yang mengandung onggok fermentasi dan/atau
               antibiotik memiliki kandungan PK 22% dan EM 2800 kkal/kg dimana perlakuan T0 (kontrol),
               T1 (kontrol+antibiotik), T2 (kontrol+antibiotik+onggok fermentasi) dan T3 (kontrol+onggok
               fermentasi).

               Tabel 1. Komposisi ransum, persentase dan kandungan nutrien ransum
                                                                           Perlakuan
                           Bahan Pakan
                                                          T0           T1            T2            T3
                                                      ------------------------- (%) --------------------------
               Jagung Kuning                          59,00       59,00          45,50        45,50
               Bungkil kedelai                        29,00       29,00          23,50        23,50
               Tepung ikan                            9,00        9,00           12,00        12,00
               Menir                                  0,75        0,75           1,23         1,23
               Metionin                               0,23        0,23           0,23         0,23
               Lisin                                  0,06        0,06           0,06         0,06
               Limestone                              1,01        1,01           0,53         0,53
               Kalsium fosfat                         0,20        0,20           0,20         0,20
               Premix                                 0,50        0,50           0,50         0,50
               NaCl                                   0,25        0,25           0,25         0,25
               Onggok fermentasi                      -           -              16,00        16,00
               Neomycin                               -           0,0003         0,0003       -
               Total                                  100,00      100,00         100,00       100,00
               Energi Metabolis (kkal/kg)             2896        2896           2877         2877
               Protein Kasar (%)                      22,50       22,50          22,20        22,20
               Serat Kasar (%)                        2,69        2,69           5,51         5,51
               Kalsium (%)                            1,04        1,04           1,00         1,00
               Fosfor (%)                             0,54        0,54           0,58         0,58
               Metionin (%)                           0,67        0,67           0,66         0,66
               Lisin (%)                              1,46        1,46           1,42         1,42

                      Pengambilan data meliputi konsumsi ransum, kecernaan protein, laju digesta dan pH
               usus  ayam  broiler.  Pengukuran  kecernaan  protein  di  lakukan  dengan  metode  total  koleksi
               ekskreta dengan indikator. Total koleksi ekskreta dilakukan pada minggu ke tiga yaitu pada
               hari  ke  22  dan  berlangsung  selama  3  hari.  Tiap  flock  diambil  satu  ekor  ayam  untuk
               dipindahkan  ke  kandang  batre.  Pemberian  pakan    perlakuan  dicapurkan  dengan  indikator
               (kromium oksida) sebanyak 0,3% /kg pakan dan catat pemberiannya serta sisa pakan untuk
               menghitung konsumsi pakan. Indikator digunakan untuk memberikan tanda dimulainya total
               koleksi ekskreta. Penampungan ekskreta dimulai saat ekskreta berubah warna menjadi hijau.
               Pengambilan  data  laju  digesta  dilakukan  dengan  cara  ekskreta  yang  keluar  pertama  kali
               dengan  warna  kehijauan  kemudian  dicatat  waktunya,  kemudian  hari  keempat  pengambilan
               data laju digesta saat pertama kali keluar setelah diberi ransum tidak berindikator dilakukan
               pencatatan kembali. Ekskreta ditampung dengan menggunkan nampan. Selama total koleksi
               ekskreta disemprotkan HCl 5% setiap 2 jam sekali untuk mencegah bakteri yang mengurai
               senyawa N dan N tidak cepat menguap. Total koleksi dihentikan ketika tidak ada lagi warna


                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     109
   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124   125