Page 197 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 197

SEMINAR NASIONAL 2017
               Malang 10 April 2017

                  SINTASAN AYAM BROILER BERPENYAKIT PULLORUM MELALUI PAKAN
                                                      PROBIOTIK

                                                            1)
                                            Ida Ningrumsari  dan R Budiasih 2)

                                                 1) STP JABAR,  UNWIM
                                                               2)

                                           Korespondensi Penulis: Ida Ningrumsari


                                                         Abstrak

               Telah  dilakukan  penelitian  mengenai  sintasan  (kelangsungan  hidup)  ayam  broiler  berpenyakit
               pullorum melalui pakan probiotik. Tujuan penelitian yaitu membuat pakan probiotik untuk mengkaji
               kelangsungan hidup (sintasan) dari ayam broiler yang diserang penyakit pullorum atau berak kapur.
               Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan  1 faktor
               perlakuan jenis pakan yaitu (P) dengan taraf P0 = Pakan standar, P1 = P0 + 10 % FLKJ,  P2 = P0 + 20
               % FLKJ, P3 = P0 + 10 % FLKJ  + Probiotik dan  P4 =  P0 + 20 % FLKJ  + Probiotik dengan metode
               pemberian  pakan  yaitu  preventif,  kuratif  dan  simultan.  Hasil  penelitian  menunjukkan  pada  metode
               preventif jenis pakan yang paling rendah terhadap sintasan yaitu P1 (92 %) sedangkan jenis pakan P0,
               P2, P3 dan P4 menunjukkan sintasan 100 %. Metode kuratif sintasan yang terbaik  yaitu pada jenis
               pakan P0 dan P3   yaitu 100 %, sedang jenis pakan P1 dan P4 tidak ada perbedana  dibandingkan
               dengan P2 (92 %) . Metode simultan sintasan yang paling baik terdapat pada jenis pakan P0 (100 %),
               jenis pakan P3 dan P4 tidak ada perbedaan,  juga pakan jenis P2 dan P1 sama tidak ada perbedaan.

               Key Word : Sintasan, Pullorum, Probiotik,  Preventif, Kuratif dan Simultan


               1.  Pendahuluan

                      Penyakit  pullorum  adalah  penyakit  bakteri  septikemik  (Septicaemic  bacterial
               diseases) yang umumnya terjadi pada ayam dan kalkun, disebabkan oleh bakteri Salmonella
               pullorum. Pertama kali ditemukan oleh Rettger pada tahun 1999 dan pada tahun 1929 dikenal
               dengan nama bacillary white diarrhea di Australia sesuai dengan tanda klinis yang ada pada
               penyakit ini yaitu diare berwarna putih. Di negara Erpoa dan beberapa negara lainnya sering
               dilaporkan  S  pullorum  sama  dengan  S  galinarum.  Namun  S  pullorum  paling  banyak
               memginfeksi anak ayam yang menginfeksi intestinal yang aktif ditandai oleh bakreimia dan
               entarit . Pada embrio ayam berkembang lebih cepat. Serotipe ini dapat menginfeksi unggas
               lain  seperti  camar,  merpati  dan  kalkun  juga  hewan  lain  seperti  babi,  sapi  dan  anjing
               (Nurhajati, 1968 & 1991, Hofstad, 1975).  Rettger et al (1920) melaporkan bahwa penyakit
               pullorum menyerang anak ayam sampai umur 4 minggu, masa tunas 4 – 5 hari dan bakteri ini
               dapat  bertahan  dalam  kandang  ayam  sampai  1  tahun.    Pada  ayam  yang  berusia  14  hari
               umumnya lebih fatal  apabila terserang penyakit pullorum, tetapi pada ayam yang lebih besar
               lebih  tahan  terhadap  penyakit  ini.  Ayam  yang  sudah  terkena  penyakit  pullorum  pada
               umumnya sebagai pembawa sifat dan  seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit.
                      Penyakit ini biasanya tersebar melalui transmisi telur-telur yang terinfeksi. Selama ini
               pengendalian penyakit pullorum atau berak kapur umumnya menggunakan obat-obatan kimia
               diantaranya medoxy sulfamix, kolexidin, tetra Clor dan lain-lain. Peananggulangan dengan
               obat-obat  kimia  dapat  bereaksi  lebih  cepat  namun  berdampak  negatif  pada  lingkungan,
               diantaranya berbagai species patogen menjadi lebih resisten, organisme yang bukan targetnya
               ikut  musnah  serta  residunya  dapat  membahayakan  kesehatan  konsumen,  oleh  karena  itu
               dibutuhkan  suatu  produk  yang  aman  dan  ramah  lingkungan.  Probiotik  adalah  makanan



                              “Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia”     186
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202