Page 199 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 199
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
penyakit pullorum menyerang anak ayam sampai pada umur 4 minggu, masa tunas terjadi
antar usia 4 – 5 hari tetapi bakteri ini dapat bertahan hidup sampai 1 tahun di kandang ayam.
Ayam yang berusia 14 hari yang terserang penyakit ini dapat berakibat fatal, tetapi untuk
ayam yang berusia lebih tua lebih tahan terhadap penyakit ini. Ayam yang sembuh menjadi
pembawa sifat dan seumur hidupnya mengeluarkan bibit penyakit. Kematian mulai terjadi
pada umur ayam 5 – 7 hari dan puncaknya pada 4 – 5 hari setelah terjadi infeksi. Tanda-tanda
serangan pada anak ayam adalah merunduk, murung, mengantuk, menggigil dan diare, lutut
membengkak, lemah dan pantat kotor dengan bulu yang lengket, tinja putih seperti kapur dan
ada kalanya berwarna hijau, pernafasan megap-megap.
Lactobacillus acidophilus
Lactobacillus acidophilus adalah bakteri Gram positif, tidak berspora, sel berbentuk
batang pendek dengan ukuran 1,5 – 1,6 µm, tidakbergerak, koloni tidak berfigmen, katalase
negatif, anaerobik fakultatif, mendapat energi dari karbohidrat dan memproduksi DL(-) asam
laktat melalui homofermentatif tanpa gas. Lactobacillus acidophilus termasuk salah satu dari
jenis bakteri probiotik. Probiotik adalah sebagai bahan pangan yang mengandung
mikroorganisme dalam keadaan hidup yang mempunyai pengaruh menguntungkan bagi
inangnya dengan meningkatkan keseimbangan mikroflora usus. Mikroflora usus merupakan
ekosistem yang komplek terdiri dari sejumlah besar bakteri. Zat yang terdapat dalam
ekosistem usus dapat berasal dari bahan luar berupa pakan dan dapat berasal dari dalam tubuh
(indigenus) seperti produk metaboisme yang harus dibuang. Pada saluran pencernaan ayam
terdapat sekitar 100 – 400 mikroba yang menguntungkan dan merugikan. Bakteri yang
menguntungkan seperti E coli, Lactobacillus sp, Streptococcus sp, Bacteriodes sp,
Enterococcus sp, Clostridia sp sedangkan yang merugikan seperti Salmonella sp. Bakteri-
bakteri ini hidup dalam keseimbangan (Fuller (1992).
3. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) non fatorial dengan 1 faktor perlakuan yaitu jenis pakan,
dengan taraf P0, P1, P2, P3 dan P4. Sedangakan pemberian pakan menggunakan metode yang
terdiri dari preventif, kuratif dan simultan.
Metode preventif tujuannya untuk mencegah terjadinya infeksi S pullorum. Metode
kuratif tujuannya untuk penyembuhan ayam broiler yang terinfeksi S pullorum sedangkan
metode Simultan untuk mencegah terjadinya infeksi S pullorum pada ayam broiler. Adapun
prosedur ketiga metode yang digunakan Preventif : Ayam dari umur (1 – 7) hari diberi
berbagai jenis pakan yang akan diuji, kemudian diinfeksi oleh S pullorum secara
intraperitonial, setelah itu diteruskan pakan terus diberikan. Kuratif : Ayam umur (1-7) hari
diberi pakan standar, kemudian diinfeksi oleh S pullorum, kemudian diberi berbagai jenis
pakan. Simultan : Ayam umur (1 ) hari diberi berbagai jenis pakan uji, kemudian diinfeksi
oleh S pullorum secara bersamaan kemudian pakan uji terus diberikan. Komposisi pakan : P0
= pakan standar, P1 = P0 + 10 % FLKJ, P2 = P0 + 20 % FLKJ, P3 = P0 + 10 % FLKJ +
Probiotik sedangkan P4 = P0 + 20 % FLKJ + Probiotik. FLKJ = Fermentasi Limbah Kelobot
Jagung. Pakan diberikan selama 5 minggu
4. Hasil dan Pembahasan
Sintasan (kelangsungan hidup) atau survival rate merupakan merupakan suatu
kemampuan mahluk hidup dalam pemeliharaan pada suatu periode tertentu.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 188