Page 53 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 53

   Tanaman ini memerlukan cahaya matahari yang banyak untuk proses pertumbuhan, dengan kisaran angka
                   400 – 800 feetcandles.  Oleh karena itu, sebaiknya ditanam di lahan terbuka tanpa pepohonan pelindung.
                  Suhu optimal sekitar 20 – 30  C.  Jika suhu < 20  C, proses photosintesis terganggu, sehingga pertumbuhan
                                                          o
                                           o
                                                                                o
                   terhambat, dan jumlah kacang menjadi sedikit.  Sebaliknya, jika suhu > 30  C, proses respirasi lebih tinggi
                   daripada  photosintesis,  sehingga  energi  banyak  terbuang  untuk  proses  respirasi,  dan  kacang  menjadi
                   banyak hampa.
                  Kelembaban  udara  ideal  sekitar  55%.    Hal  ini  dapat  diperkirakan  dari  kerimbunan  tanaman  –  Jika
                   pertanaman rimbun, maka dapat dipastikan kelembaban udara di wilayah tersebut tinggi.
                  Kemasaman (pH) tanah terbaik sekitar 5 – 6.  Jika pH < 5 atau > 6, maka serapan unsur hara tidak optimal.
                  Tanah Andosol dan Regosol dapat dipilih karena memiliki sistem draiase baik.  Tanah Andosol berwarna
                   hitam karena kaya humus dan bahan organik, dengan tekstur lempung berdebu.   Sedangkan Tanah Regosol
                   memiliki warna cenderung kelabu, coklat, dan kadang kekuningan, dengan tekstur seperti berpasir hingga
                   berbutir tunggal. Secara umum, tanah-tanah yang gembur, remah, dan subur cocok untuk tanaman ini.

               6.2.  Teknik budidaya

               Teknologi budidaya kacang merah meliputi persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, termasuk pemupukan,
               penyiraman, dan pengendalian gulma, hama, dan penyakit, serta panen dan pasca panen.  Penjelasan masing-
               masing teknologi tersebut di sampaikan di bawah ini.

               6.2.1.   Persiapan lahan

               Lahan bekas ubijalar, atau sebaiknya bukan bekas kacang merah dan tanaman kacang-kacangan lainnya, dapat
               digunakan.  Pengolahan lahan harus dilakukan secara optimal, yaitu dengan mencangkulnya sedalam 20 – 30
               cm,  kemudian  dibiarkan  selama  1  –  2  minggu,  dan  selanjutnya  diratakan  untuk  memperoleh  kegemburan
               optimal.  Bedengan-bedengan tanam setinggi 30 – 40 cm, dengan panjang dan lebar menyesuaikan ukuran
               kebun, sebaiknya dikelilingi oleh saluran drainase untuk mengalirkan kelebihan air – Genangan air pada saluran
               drainase, jika tersedia, dapat digunakan untuk menyiram tanaman, terutama pada musim kemarau.  Setelah itu,
               lahan sudah siap untuk ditanami.

               6.2.2.    Penanaman

               Bibit

               Bibit kacang merah dapat menggunakan hasil produksi sendiri yang telah dikeringkan dari hasil pertanaman
               sebelumnya, atau membeli di toko pertanian.  Beberapa toko pertanian di Wamena menjual bibit berasal dari
               beberapa varietas unggul seperti Gajah, Macan, Kidang, Biawak, Kancil, dan Turangga.  Yang perlu diperhatikan
               adalah bentuk bibit harus sempurna, atau tidak memiliki cacat, dan berwarna merah mengkilap.  Disarankan
               untuk merendam bibit sekitar 15 menit di dalam air sebelum ditanam, dan setelah ditanam di lapangan agar
               diperhatikan  kelembabannya,  misalnya  dengan  melakukan  penyiraman.    Kebutuhan  bibit  (tergantung  dari
               ukuran biji) adalah sekitar 80 kg biji/ha atau 120 kg polong/ha, dengan daya kecambah bibit > 80%.

               Penanaman

               Penanaman kacang merah dilakukan langsung di atas bedengan tanam (tanpa kuming), dengan menggunakan
               tugal sedalam 3 – 5 cm, dan ditanam 2 – 3 biji per lubang, serta kemudian diperjarang menjadi 2 tanaman per
               rumpun pada umur sekitar 8 hari setelah tanam.  Setelah bibit ditanam, lubang tanam pelu ditutup dengan tanah
               agar tidak terekspos sinar matahari langsung maupun dimakan ayam atau binatang lainnya.   Jarak tanam adalah
               40 cm antara barisan dan 10 – 15 cm di dalam barisan, atau setara dengan populasi 330.000 hingga 500.000
               tanaman per ha.







                                                                                                       47
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58