Page 57 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 57

   Rentang suhu optimum antara 18 – 38  C, namun terbaik pada suhu 29  C.
                                                   o
                                                                             o
                  Curah hujan optimum berkisar antara 600 – 1,000 mm/tahun.
                  Tingkat kemasaman tanah (pH) optimum antara 5 – 7.
                  Tahan terhadap kadar garam tanah hingga 0.6.
                  Pertumbuhan  vegetatip  tanaman  dipicu  oleh  hari  panjang  (musim  hujan),  sedangkan  pertumbuhan
                   generatip, terutama pembungaan dipicu oleh hari pendek (musim kemarau) – Dengan demikian, sebaiknya
                   melakukan penanaman pada awal musim hujan, dan mencapai umur panen pada akhir musim kemarau.

               7.2.    Teknik budidaya

               Teknologi  budidaya  tanaman  kacang  gude  meliputi  persiapan  lahan,  penanaman,  pemeliharaan,  termasuk
               pemupukan, dan pengendalian gulma, hama, dan penyakit, serta panen dan pasca panen.  Penjelasan masing-
               masing teknologi tersebut di sampaikan di bawah ini.

               7.2.1.  Persiapan lahan

               Daya  adaptasi  yang  tinggi  dari  tanaman  kacang  gude  membuatnya  mudah  tumbuh  dimanapun.    Meskipun
               demikian,  untuk  menjamin  pertumbuhan  tanaman  dan  produksi  optimum,  persiapan  lahan  tetap  perlu
               dilakukan.    Lahan  bukaan  baru,  atau  lahan  bekas  ubijalar  maupun  bekas  tanaman  bukan  kacang-kacangan
               lainnya  dapat  digunakan.    Pembuatan  bedengan  tanam  tidak  selalu  diperlukan,  karena  tanaman  ini  dapat
               ditanam langsung pada tanah, namum pembuatan saluran drainase tetap diperlukan untuk membantu kapasitas
               tanah menahan air, atau memastikan ketersediaan air terutama pada saat musim kemarau.  Pengolahan lahan
               dilakukan dengan mencangkul tanah sedalam 20 – 30 cm, kemudian setelah ditingalkan selama 1 – 2 minggu,
               bongkahan-bongkahan tanah agar diratakan sehingga menjadi gembur secara merata.  Saluran drainase dibuat
               mengelilingi kebun, atau sesuai luas petakan lahan, dengan kedalaman 30 – 40 cm.  Sisa tanaman sebelumnya
               dan gulma yang ada sebaiknya tidak dibuang, namun dikembalikan dengan cara dibenamkan ke dalam tanah,
               sehingga dapat menjadi pupuk hijauan dasar.

               Jika hendak ditanam menggunakan bedengan tanam, maka ukuran bedengan dapat dibuat dengan lebar 2 m
               dan panjang 5 – 10 m, atau disesuikan dengan panjang kebun.  Jarak antar bedengan sekitar 50 – 75 cm, dengan
               tinggi bedengan sekitar 15 – 20 cm.

               7.2.2.  Penanaman

               Bibit

               Kebutuhan  bibit  kacang  gude  dipenuhi  dari  hasil  produksi  sendiri.    Toko-toko  pertanian,  baik  di  Wamena
               (Lembah Baliem, Papua) maupun Manokwari (Pegunungan Arfak, Papua Barat) belum menjual bibit tanaman ini
               karena  baru  diperkenalkan  pada  masyarakat  di  kedua  wilayah  tersebut.    Bibit  yang  baik  memiliki  bentuk
               sempurna, atau tidak memiliki cacat, dengan warna bercahaya atau mengkilap.  Disarankan untuk merendam
               bibit  sekitar  15  menit  di  dalam  air  sebelum  ditanam,  dan  setelah  ditanam  di  lapangan  agar  diperhatikan
               kelembabannya, misalnya dengan melakukan penyiraman.  Adapun kebutuhan bibit (tergantung dari ukuran
               biji) adalah sekitar 12 kg biji/ha atau 18 kg polong/ha, dengan daya kecambah bibit > 80%.

               Penanaman

               Meskipun sebagai bagian dari kegiatan  Proyek ACIAR (AH/2007/106) tanaman kacang gude ditanam secara
               monokultur, namun pada umumnya tanaman ini ditanam sebagai tanaman tumpang sari dengan tanaman lain
               seperti  kacang  tanah  dan  stroberi.    Seringkali  tanaman  ini  juga  hanya  ditanam  di  sekeliling  kebun  sebagai
                                                                                                    2
               penahan erosi.  Jarak tanam ideal adalah 40 cm di dalam barisan, dan 100 cm antar barisan (40 x 100 cm ) yang
               setara dengan populasi 25,000 tanaman – Antar barisan dapat ditanami dengan kacang tanah, atau stroberi,
               atau tanaman lainnya.  Penanaman dilakukan langsung pada tanah yang ditugal sedalam 5- 7 cm, dengan 3 biji
               per lubang – Biarkan ketiganya tumbuh selama 2 minggu, jika ada yang kerdil agar dicabut, jika semua tumbuh
               baik agar semuanya dipertahankan.   Setelah bibit ditanam, lubang tanam pelu ditutup dengan tanah agar tidak
               terekspos sinar matahari langsung maupun dimakan ayam atau binatang lainnya.  Pastikan untuk menyiram
               lubang tanam yang telah ditanami dan ditutup tanah dengan cukup air agar kelembaban tanah terjada, terutama
               bila menanam di musim kemarau.

                                                                                                       51
   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62