Page 92 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 92
72 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian
Pertemuan kelompok yang dilakukan memasukkan ajaran-
ajaran agama, khususnya agama Islam, sebelum kegiatan pertemuan
kelompok benar-benar dilaksanakan. Pertemuan kelompok dimulai
dengan pembacaan Al-Fatihah lalu dilanjutkan dengan pembacaan
tahtim dan tahlil beserta doanya (pengajian). Kegiatan ini seperti
pelaksanaan perwiridan yang dilakukan oleh warga desa setiap
Kamis siang dan Kamis malamnya. Pembacaan ayat-ayat Alquran ini
dimaksudkan untuk memberi kebaikan dan keberkatan pada
pertemuan yang dilakukan. Setelah selesai, barulah pembicaraan
yang berkenaan dengan perkembangan pertanian khususnya padi
dilaksanakan.
Pertemuan kelompok juga memiliki iuran-iuran yang harus
dibayarkan, jumlah kas dan arisan. Iurannya berupa iuran kelompok
yang dikenakan sebanyak Rp 5.000,- per pertemuan serta iuran
kemalangan sebesar Rp 3.000,- setiap ada yang meninggal dunia di
desa. Bentuk arisannya adalah dengan memberikan uang sebesar Rp
10.000,- setiap pertemuan. Uang tersebut akan disimpan oleh
bendahara dan pada pertemuan selanjutnya akan diundi siapa yang
akan memperoleh uang tersebut. Pada pertemuan tersebut, anggota
kelompok juga sudah menyediakan uang sesuai dengan ketentuan
arisan untuk diundi di pertemuan selanjutnya. Tempat pertemuan
selanjutnya ditentukan berdasarkan anggota kelompok yang
memenangkan undian arisan tersebut. Setiap anggota yang
memenangkan undian arisan akan menerima uang sebesar Rp
400.000,-. (jumlah anggota kelompok tani Marsudi Asih berjumlah
40 orang).
Pembicaraan pertemuan kelompok berkenaan dengan
permasalahan yang dihadapi petani, misalnya masalah serangan
hama, strategi yang dilakukan untuk menghadapinya, informasi-
informasi tentang pelatihan dan lainnya. Seluruh anggota akan
memberikan saran pendapat pada urun rembuk tersebut dan tidak
ada yang mendominasi pembicaraan. Setiap anggota kelompok
harus bisa memberikan permasalahan-permasalahan yang
dihadapinya untuk diselesaikan pada setiap pertemuan.
2 ) . K e l o m p o k P e t a n i T e r n a k
Kelompok petani ternak, sama halnya dengan kelompok tani
padi memiliki aturan-aturan yang telah ditentukan sebelumnya oleh
anggota organisasi dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Kelompok peternak adalah kelompok petani yang memiliki
pekerjaan sampingan beternak, dalam hal ini adalah penggemukkan
Amiruddin Ketaren| Bab IV : 57-106