Page 98 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 98

78 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


             organik (RP3O) dan System Rice of Intensificatioan (SRI). Bantuan ini
             diberikan  oleh  Satuan  Kerja  Dinas  Pertanian  dan  Kehutanan
             Kabupaten  Bantul.  Kelompok  tani/Gapoktan  yang  menerima
             bantuan  tersebut  adalah  Kelompok  tani  Taruna  Tani  SSB  di
             Sorobayan  desa  Gandingsari  kecamatan  Sanden,  Kelompok  Tani
             Ngudi Rejeki di Pagergunung I desa Sitimulyo kecamatan Piyungan,
             Gapoktan Mayar desa Donotirto kecamatan Kretek, Kelompok Tani
             Tani  Makmur  Kwalangan  desa  Wijirejo  kecamatan  Pandak  dan
             Kelompok Tani Madya di Jayan desa Kebonagung, Imogiri.

             3 )  M e k a n i s m e    H u b u n g a n    d e n g a n    L e m b a g a
                L a i n
                  Hubungan dengan lembaga lain berkenaan dengan penyediaan
             pupuk  organik  dan  pemasaran  beras  organik.  Penyediaan  pupuk
             organik bermitra dengan perusahaan PT. Petrokimia dan pemasaran
             beras organik bermitra dengan PT MAS. Perusahaan PT. Petrokimia
             bekerjasama  dengan  masyarakat  untuk  mengolah  limbah  kotoran
             sapi  menjadi  pupuk.  Kerjasamanya  berbentuk  penjualan  kotoran
             sapi  oleh  masyarakat  yang  nantinya  diolah  di  PT.  Petrokimia  yang
             selanjutnya  akan  digunakan  oleh  masyarakat  petani  organik.
             Demikian  juga  dengan  PT.  MAS,  hasil  produksi  pertanian  organik
             (khususnya  padi)  dapat  dijual  kepada  PT  tersebut  dengan  harga
             yang  disesuaikan  dengan  harga  pasar.  Tidak  semua  beras  organik
             dapat  diterima  oleh  perusahaan  ini  dengan  alasan  sertifikasi.
             Sertifikasi yang ada menjelaskan tentang keaslian dari produk beras
             yang dihasilkan. Sertifikasi ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah
             dengan  pengawasan  yang  kontinyu  mulai  dari  pengolahan  tanah
             sampai pasca panen.

             2 .   T a h a p   P e r t a n i a n   B e r k e l a n j u t a n

             a .   T a h a p   P e n g o l a h a n   T a n a h
                  Model  pembangunan  pertanian  yang  saat  ini  berlaku  di
             negara-negara   berkembang,     termasuk    Indonesia   memiliki
             kelemahan  dasar  yakni  selalu  memandang rendah terhadap  sektor
             tradisional  yang  berkembang  di  masyarakat  setempat.  Model
             pembangunan  pertanian  yang  bersifat  tradisional  dianggap
             konservatif  dan  statis  sehingga  harus  diubah  agar  seluruh
             masyarakat diharapkan dapat berkembang lebih maju dengan cepat.


                                                  Amiruddin Ketaren|  Bab IV : 57-106
   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102   103