Page 102 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 102

82 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


             nilai  yang  dimiliki  tersebut  mengisyaratkan  pada  hakikat  tujuan-
             tujuan yang hendak diperoleh oleh setiap individu. Hakikat tujuan-
             tujuan  yang  hendak  diperoleh  menjadi  dasar  motivasi  bagi  setiap
             individu  untuk  bertindak.  Dalam  bertindak,  individu  telah
             memikirkan    dengan    cermat   problem-problem    yang    akan
             dihadapinya. Akibatnya, individu dalam bertindak memiliki persepsi
             tentang  apa  yang  akan  dilakukannya.  Dengan  demikian,  individu
             akan berusaha untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapinya
             tersebut, dengan cara berfikir mengunakan akalnya. Proses berfikir
             ini  tentunya  akan  menentukan  corak  dan  tingkat  belajar  individu.
             Pada  akhirnya,  corak  dan  tingkat  belajar  individu  ini  akan
             menentukan  hakikat  dan  kemungkinan  penyesuaian  dalam  sistem
             diri. Lebih jelasnya, dapat dilihat melalui skema yang ada di bawah
             ini.

                                        Nilai Diri





                         Corak dan                           Motivasi
                     Tingkat Belajar





                         Kognisi
                                                                        Persepsi


                           Gambar 3. Lingkaran Pengetahuan

                  Sosiologi pengetahuan mensyaratkan penekunan pada realitas
             dan pengetahuan. Dua istilah inilah yang menjadi istilah kunci teori
             konstruksi  sosial  Berger.  Realitas  adalah  suatu  kualitas  yang
             terdapat dalam fenomen-fenomen yang memiliki keberadaan (being)
             yang tidak tergantung kepada kehendak individu manusia (yang kita
             tidak  dapat  meniadakannya  dengan  angan-angan).  Pengetahuan

                                                  Amiruddin Ketaren|  Bab IV : 57-106
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107