Page 104 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 104

84 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


                  sebaiknya  dilakukan  dalam  konteks  suatu  kebudayaan
                  tertentu.  Misalnya,  cara  membangun  rumah,  cara  bersawah,
                  cara membuat perahu dan sebagainya.
              3.  Memusatkan  perhatian  kepada  kebudayaan  sebagai  “a  set  of
                  principles for creating dramas, for writing, scripts, and of course,
                  for  recruiting  players  and  audiences”  (seperangkat  prinsip-
                  prinsip  untuk  menciptakan,  membangun  peristiwa,  untuk
                  mengumpulkan  individu-individu  atau  orang  banyak).  Dalam
                  hal  ini,  etnosains  mengutamakan  pada  prinsip-prinsip  yang
                  tidak  disadari  keberadaannya  dalam  suatu  kelompok
                  kebudayaan,  sehingga  kita  dapat  memahami  struktur
                  masyarakat  yang  menyebabkan  mereka  bertindak  atau
                  berperilaku.
                  Etnosains  ini  sangat  bermanfaat  untuk  mengetahui  tingkat
             pengetahuan masyarakat, khususnya yang berkenaan dengan upaya
             memasukkan unsur-unsur teknologi dan pengetahuan baru ke dalam
             masyarakat dengan maksud untuk meningkatkan teknologi dan hasil
             aktivitas  ekonomi  masyarakat  yang  bersangkutan.  Misalnya,  di
             pedesaan  dengan  teknologi  yang  mereka  gunakan  saat  ini  dalam
             produksi pertanian.


             c .   T a h a p   P e r a w a t a n   T a n a m a n
                  Tahap  perawatan  tanaman  dilakukan  dengan  beberapa
             kegiatan. Kegiatan tersebut mempunyai batasan waktu antara satu
             kegiatan  dengan  kegiatan  lainnya.  Tahap  perawatan  tanaman
             tersebut adalah:
              1)  Penyulaman,  yaitu  menggantikan  bibit  yang  ditanam  dengan
                  tanaman yang baru dikarenakan tanaman tersebut rusak atau
                  mati.   Penggantian   ini   harus   dilakukan   secepatnya.
                  Pengggantian  dilakukan  maksimal  sebelum  2  minggu  setelah
                  penanaman dilakukan.
              2)  Pengolahan  tanah  ringan,  dilakukan  setelah  20  hari  setelah
                  tanam dengan menggunakan alat yang disebut dengan sorok.
                  Tujuannya  pengolahan  tanah  ringan  ini  adalah  agar  terjadi
                  pertukaran  udara,  yaitu  oksigen  masuk  kedalam  tanah  dan
                  gas-gas  yang  terbentuk  dalam  keadaan  anaerobik  di  dalam
                  tanah  dapat  menguap.  Gas-gas  anaerobik  tersebut  dapat
                  menjadi  racun  bagi  tanaman.  Oleh  karenanya  harus
                  dikeluarkan  dari  lahan  saat  pengolahan  tanah  ringan.
                  Pengolahan  tanah  ringan  ini  dilakukan  sekitar  seminggu

                                                  Amiruddin Ketaren|  Bab IV : 57-106
   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109