Page 108 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 108
88 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian
2) Pasca Panen
Pasca panen dilihat dari cara pengeringan, penggilingan dan
penyimpanan. Pengeringan gabah dilakukan dengan
menjemurnya di bawah sinar matahari dengan dihamparkan
di lantai yang terbuat dari semen yang telah dihaluskan. Pada
saat penjemuran, petani harus rajin mengeluarkan gabah bila
saat panas dan memasukkan kembali ke gudang bila saat
mulai hujan. Lamanya penjemuran tergantung dari iklim dan
cuaca. Bila cuaca cerah dan matahari bersinar penuh, maka
penjemuran dapat dilakukan selama 2-3 hari. Namun, bila
keadaan cuaca kurang baik, penjemuran dapat dilakukan
selama satu minggu.
Penggilingan biasanya dilakukan setelah penjemuran selesai
dilakukan dengan baik. Penggilingan dilakukan dengan 2
cara yaitu dengan menggunakan alu (lesung) dan dengan alat
penggiling padi (huller). Setelah penggilingan, padi disimpan
di gudang dan dimasukkan ke dalam karung plastik. Gudang
penyimpanan harus selalu kering, agar tidak diserang oleh
hama bubuk dan tidak diserang oleh tikus.
B . P e n e r a p a n M o d a l S o s i a l P e t a n i D a l a m
P e r t a n i a n B e r k e l a n j u t a n
Modal sosial petani dalam pertanian berkelanjutan telah
dijelaskan pada bagian terdahulu dari bab ini. Selanjutnya, penulis
akan menjelaskan penerapan dari modal sosial tersebut dalam
praktek kehidupan sehari-hari petani di desa Bangunjiwo dalam
melaksanakan pertanian mereka. Penerapan modal sosial petani
dalam pertanian berkelanjutan akan dijelaskan melalui matriks.
Matrik tersebut akan menjelaskan tentang hubungan dari tahap-
tahap pertanian berkelanjutan tersebut dihubungkan dengan modal
sosial yang dimiliki oleh masyarakat desa Bangunjiwo. Selain itu,
matriks ini juga akan menjelaskan tentang seberapa besar pengaruh
modal sosial petani dengan lamanya tahap pertanian berkelanjutan
dilakukan pada pertanian organik yang dilakukan pada satu musim
tanam. Gambar 4. di bawah akan memperlihatkan matriks yang
dimaksud.
Amiruddin Ketaren| Bab IV : 57-106