Page 111 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 111

Pemanfaatan Modal | 91


             ditetapkan  oleh  seluruh  anggota  kelompok  harus  ditaati.  Bila
             dilanggar  akan  menerima  sanksi.  Sanksi  yang  diberikan  dapat
             berupa sanksi administrasi dan sanksi etika moral.
                  Hal  ini juga berlaku untuk kegiatan arisan. Kegiatan arisan, di
             mana uang yang diperoleh digunakan untuk pembiayaan pertanian.
             Uang arisan merupakan salah satu modal yang dimiliki oleh petani.
             Selain  digunakan  untuk  pembiayaan  pertanian,  uang  arisan
             digunakan  juga  untuk  pemenuhan  kebutuhan  sehari-hari.  Bagi
             petani,  kegiatan  arisan  dianggap  sebagai  menabung  yang  sewaktu-
             waktu dapat diambil. Arisan juga melambangkan rasa percaya dan
             resiprositas  yang  dimiliki  setiap  anggota.  Modal  sosial  ini  bila
             dikembangkan  lagi  dapat  dijadikan  sebagai  dana  masyarakat,  yang
             dananya  terutama  digunakan  untuk  membangun  masyarakat  desa.
             Modal  sosial  ini,  dapat  digunakan  sepanjang  waktu  atau  dibatasi
             penggunaannya.  Dalam  satu  masa  musim  tanam,  petani  dapat
             menikmati uang arisan ini satu kali.

             3 .   M o d a l   S o s i a l   B e r b e n t u k   M e k a n i s m e

                  Modal  sosial  yang  berbentuk  mekanisme  merupakan  bentuk
             modal  sosial  berbentuk  kerja  sama  dan  sinergi  antar  kelompok.
             Dalam  praktek  kegiatan  pertanian,  modal  sosial  berbentuk
             mekanisme  umumnya  digunakan  pada  saat  penanaman  tanaman
             dan perawatan telah dilaksanakan. Hal ini berkaitan dengan modal
             sosial mekanisme berhubungan dengan kegiatan di luar pengolahan
             pertanian,  terutama  saat  pasca  panen.  Dalam  prakteknya,  modal
             sosial  yang  berhubungan  dengan  mekanisme  berhubungan  dengan
             cara-cara setelah pasca panen, distribusi hasil panen, dan penentuan
             harga  produksi.  Kegiatan  tersebut  harus  dilihat  sebagai  suatu  pola
             hubungan  antar  kelompok,  baik  antar  kelompok  tani,  hubungan
             dengan pemerintah dan kelompok lain, misalnya kelompok asosiasi
             petani organik, kelompok LSM (lembaga swadaya masyarakat) dan
             asosiasi  lain  yang  berhubungan  dengan  pertanian  organik.  Agar
             hubungan  dan  mekanisme  yang  akan  dijalin  menjadi  baik,  perlu
             adanya  diskusi  tentang  aturan  main  antar  kelompok  yang  akan
             membuat  jaringan  tersebut.  Aturan  yang  dibuat  harus  mampu
             dipahami  dan  direalisasikan,  sehingga  diperlukan  sebuah  aturan
             yang sederhana tetapi mampu menjalin suatu jaringan yang kuat.
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116