Page 114 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 114

94 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


                  Tabel  di  atas  menjelaskan  keseluruhan  pembiayaan
             pemupukan pertanian organik. Biaya yang dikelurkan oleh pertanian
             organik  untuk  melakukan  pemupukan  lahan  pertanian  yang
             berukuran  1  Ha  adalah  sebesar  Rp.  800.000,-  dengan  anggapan
             bahwa  petani  tersebut  memiliki  kompos  sendiri  dari  hasil  kotoran
             hewan ternaknya (sapi). Biaya terbesar justru dikeluarkan dari biaya
             pemupukan dan biaya angkut (distribusi) menuju lahan pertanian.


             b .   P e r t a n i a n   N o n - O r g a n i k
                  Berbeda  dengan  pertanian  organik,  pertanian  non-organik
             ternyata   membutuhkan     biaya   yang    lebih   besar   dalam
             pemupukannya.     Tentunya,   hal   ini   berhubungan    dengan
             ketergantungan  dari  pupuk  kimia  buatan  pabrik  yang  memang
             harganya  lebih  mahal.  Selain  itu,  bila  terjadi  kelangkaan  pupuk
             (apakah  karena  terjadinya  hilangnya  produk  dari  pasaran  atau
             berkurangnya  produksi  pupuk)  harga  pupuk  menjadi  lebih  mahal
             dari harga yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Akibatnya, biaya
             pemupukan  menjadi  semakin  besar.  Biaya  distribusi  yang
             dikeluarkan  hampir-hampir  tidak  ada,  sebab  jumlah  pupuk  yang
             dibawa  ke  lahan  pertanian  tidak  sebanyak  pada  pertanian  organik
             dan  waktu  yang  digunakan  untuk  pengangkutan  tersebut  tidaklah
             lama.
                  Besarnya biaya pemupukan ini dapat dilihat dari jumlah pupuk
             yang  diberikan.  Hal  ini  dapat  dilihat  mulai  dari  pemupukan  dasar.
             Pada  pemupukan  dasar  dilaksanakan  setelah  15  hari  bibit  padi
             ditanam. Pupuk yang digunakan adalah pupuk urea dan TSP. Pupuk
             urea yang digunakan sebanyak 200 Kg/Ha dan pupuk TSP sebanyak
             300 Kg/Ha. Harga persaknya (@ 50 Kg) untuk pupuk urea adalah Rp
             85.000,-.  Sedangkan  harga  untuk  pupuk  TSP  adalah  Rp
             90.000,/saknya (@ 50 Kg). Biaya yang dikeluarkan untuk kedua jenis
             pupuk tersebut adalah Rp 340.000,- untuk urea ditambah dengan Rp
             540.000,-  untuk  TSP.  Secara  keseluruhan,  biaya  pupuk  yang
             dikeluarkan untuk pemupukan dasar adalah Rp 880.000,-/Ha. Kedua
             jenis pupuk tersebut, ditaburkan bersamaan dan merata di seluruh
             lahan  pertanian.  Kebanyakan  petani  non-organik  mengerjakan
             sendiri pemupukan di lahannya.
                  Pemupukan  kedua,  dilaksanakan  menjelang  bulir-bulir  padi
             keluar  atau  sebelum  60  hari  setelah  bibit  ditanam.  Pupuk  yang
             diberikan adalah pupuk Posca (fosfor dan Kalium) dan pupuk urea.
             Pupuk  Posca  diberikan  sebanyak  250  Kg  sedangkan  pupuk  urea


                                                  Amiruddin Ketaren|  Bab IV : 57-106
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119