Page 13 - Perjuangan Pondok Pesantren Lirboyo Dalam Peristiwa 10 November 1945 Terbaru
P. 13

Setelah  mendapatkan  restu  dari  orang  tuanya,  berangkatlah


        Manab  bersama  kakaknya.  Mereka  memlih  melakukan  perjalanan  ke

        Jawa Timur konon banyak ulama yang menyingkir ke daerah ini. Saat


                        (sejarah) menunjukan tahun 1870. Tentu, sarana transportasi
        itu, tarikh

        masih  sangat  langka.  Tapi,  itu  tidak  memupuskan  semangat  Manab.

        Justru itu merupakan tantangan awal yang mesti ia hadapi.


               Hanya  dengan  berjalan  kaki,  mereka  melakukan  perjalanan


        ratusan  kilometer.  Setelah  perjalanan  jauh  yang  sangat  berat  dan


        melelahkan,  sampailah  mereka  pada  sebuah  dusun  di  Gurah,  Kediri.

        Namanya  Babadan.  Di  dusun  inilah,  mereka  menemukan  surau  yang


        diasuh  oleh  seorang  kiai.  Juga  di  tempat  yang  amat  sederhana  ini,


        Manab mulai nyantri, dengan memelajari ilmu-ilmu dasar, seperti ilmu

        amaliyah sehari-hari. Mulailah babak baru bagi Manab. Di rantau, dia


        menuntut ilmu. Ada kedamaian dan kebahagiaan yang belum pernah ia


        rasakan  sebelumnya.  Tetapi,  betapa  pun  ia  juga  harus  memikirkan

        bekal sehari-hari. Maklum, perbekalan yang dibawa dari rumah sudah


        habis  di  perjalanan.  Akhirnya,  Manab  bersama  kakaknya  mesti


        membagi waktu ikut mengetam padi menjadi buruh warga desa saat

        panen tiba.
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18