Page 221 - E-Modul Nurfadillah New_Neat
P. 221
Pengembanganmultikecerdasan menuntut kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara
beragam dan terpadu dengan mengembangkan tingkat kemampuan berpikir menurut
Taksonomi Bloom. Aplikasinya, guru dituntut untuk dapat memformulasikan model pembe-
lajaran aktif berdasarkan standar kompetensi dengan mengaitkan secara holistik enam
tingkatan berpikir yaitu ruang pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan
evaluasi dalam kerangka multi kecerdasan. Melalui pembelajaran aktif dimungkinkan
memberikan r bagi pengembangan multi kecerdasan secara seimbang Hakekat pembelajaran
aktif adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung baik keterlibatan fisik,
mental, intelektual, maupun emosional, dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang
menyenangkan dan dapat memberikan pengalaman belajar bermakna. Untuk itu guru harus
memiliki cara pandang yang benar tentang konsep multi kecerdasan. Konsep multi kecerdasan
adalah beragam kecerdasan yang ada dalam diri setiap individu peserta didik yang mencakup
ke- cerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecer- dasan spiritual yang merupakan
fungsi belahan kiri dan kanan otak. Pengembangan multi kecerdasan secara seimbang melalui
pembelajaran aktif akan membantu menggali potensi terpendam (tacit) dan mengoptimalkan
potensi tersebut menjadi kemampuan yang berdampak (outcome) yang bermanfaat dan
menentukan masa depan peserta didik.
Pembelajaran hendaknya melibatkan peserta didik secara langsung dari segi fisik, mental,
intelektual maupun emosional dalam bentuk kegiatan pembelajaran yang menyenangkan. Guru
selaku pendidik perlu memahami adanya multi kecerdasan dalam peserta didik yang sangat
penting dalam pembelajaran. Pembelajaran idealnya memberi ruang untuk mengembangkan
multi kecerdasan dan memberikan rangsangan untuk mengaktifkan fungsi belahan kiri dan
kanan otak secara seimbang melalui kegiatan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
210