Page 45 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 45
Materi
Hot Semenjak Semaun terpilih menjadi ketua Sarekat Islam cabang
Semarang tahun 1917, paham komunis di dalam organisasi semakin kuat
terasa. Demi mengatasi hal tersebut, SI lalu mengeluarkan kebijakan pada
1921 bahwa setiap anggota tidak boleh ikut serta dalam organisasi lain.
Mereka harus memilih apakah tetap menjadi anggota Sarekat Islam atau
keluar dan memilih PKI. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya perpecahan di
tubuh SI, antara SI Merah dan SI Putih. SI Merah dipimpin oleh Semaun dan
berpusat di Semarang, lalu SI Putih dipimpin oleh H.O.S. Cokroaminoto yang
berlandaskan Islam (Aji dkk, 2020: 63). Dalam perkembangannya, SI Merah
berubah menjadi Sarekat Rakyat.
Semaun (kiri) Pemimpin SI Merah dan Tjokroaminoto (kanan) Pemimpin SI Putih
Sumber: Kompas.com dan Wikipedia.org
D. Indische Partij
Hot Indische Partij berdiri tanggal 25 Desember 1912 di Bandung. Terdapat
tiga tokoh pendirinya, yakni dr. Cipto Mangunkusurno, E.F.E. Douwes Dekker,
dan Suwardi Suryaningrat, yang dikenal dengan sebutan "Tiga Serangkai".
Berbeda dari organisasi lain yang secara perlahan mengubah perjuangan di
dunia politik, Indische Partij dengan berani langsung bergerak dalam bidang.
politik. Selain itu, organisasi IP juga berusaha merangkul baik orang Indo
(keturunan) dan bumiputra (penduduk asli).
Hot Keberanian organisasi ini ditunjukkan oleh tulisan para tokoh pendirinya.
Misalnya, ketika Suwardi Suryaningrat menulis sebuah karangan di harian De
Express yang berjudul “Als ik eens Nederlander” (Andai aku seorang
Belanda). Tulisan ini berisi sindiran yang ditujukan kepada Pemerintah
Kolonial Belanda karena menggelar perayaan 100 tahun kemerdekaannya
dari Perancis di tanah jajahannya sendiri, yakni Hindia Belanda (Indonesia)
(Sudiyo dkk, 1997: 36). Berangkat dari tulisan itu, Suwardi Suryaningrat
ditangkap oleh Belanda. Cipto Mangunkusumo lalu melakukan pembelaan
terhadap rekannya itu dengan menuliskan karangan berjudul “Kekuatan atau
Ketakutan”. Tulisan yang dimuat di Het Tijdschrift (majalah IP) dan harian
bernama "De Express"
33