Page 89 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 89
Materi
anggota Volksraad, turut mengeluarkan permohonan kepada pemerintah
kolonial yang disebut “Petisi Sutarjo”. Permohonan ini berisi tentang
pemberian wewenang khusus bagi bangsa Indonesia untuk mendirikan
pemerintahan sendiri. Namun, petisi ini ditolak oleh Belanda. Berangkat dari
penolakan tersebut, kaum pergerakan lalu membentuk GAPI (Gabungan
Politik Indonesia) sebagai wadah berbagai organisasi politik di Indonesia.
B. Masa Nonkooperatif dan Kooperatif
Hot Dikutip dari Gramedia.com, sebelum berdirinya Budi Utomo atau pra
pergerakan nasional, perjuangan untuk melawan penjajah masih terfokus
dengan perlawanan fisik. Namun, semenjak pergerakan nasional 1908,
perjuangan mulai beralih dengan didirikannya organisasi modern oleh para
golongan terpelajar. Terdapat dua strategi yang dipilih oleh organisasi
pergerakan kala itu, yakni radikal-nonkooperatif dan moderat-kooperatif.
Kaum pergerakan yang memilih jalan kooperatif bukan berarti menyetujui
semua kebijakan yang diterapkan Belanda, melainkan adalah sebuah taktik
perjuangan untuk tetap eksis (Sudiyo dkk, 1997: 86). Mengingat perjuangan
nonkooperatif tidak mungkin lagi untuk dilakukan, setelah banyak di antara
tokoh pergerakan nonkooperatif ditangkap, dipenjara, dan diasingkan.
Hot Strategi radikal dapat diartikan sebagai perjuangan yang secara masif
bergerak dengan ekstrem dalam melawan penjajah, sehingga bagi Belanda
sendiri merupakan tindakan yang agresif. Misalnya dengan melontarkan
kritikan tajam, menggagas berbagai hal yang dapat mengganggu status
quo, atau bahkan secara langsung melawan Pemerintah Kolonial Belanda.
Sementara itu, nonkooperatif merupakan keengganan kaum pergerakan
untuk turut serta bekerja sama dengan pemerintah kolonial. Strategi ini
menekankan bahwa kemerdekaan bangsa Indonesia harus diusahakan
sendiri, tanpa adanya bantuan dari pihak lain.
c
i
s
N
l
n
-
u
a
u
k
a
M
o
n
n
a
g
a
R
r
O
d
a
k
n
l
y
a
n
i
o
e
n
r
a
P
y
i
t
P
1 1. Penyebab Munculnya Organisasi Pergerakan Radikal-Nonkooperatif f
.
g
r
e
e
k
i
p
a
b
s
o
e
r
b
e
a
s
a
i
M
a
l
s
c
a
a
i
p
a
n
g
r
P
e
a
n
g
y
e
)
j
a
d
r
t
e
u
s
r
i
s
M
l
i
a
n
y
c
k
u
n
u
n
d
(
i
a
i
k
e
Munculnya krisis ekonomi dunia (Malaise) yang terjadi pasca Perang
o
o
m
n
a
D
Dunia I (1914-1918)
u
i
n
9
1
-
)
8
1
4
(
I
1
9
1
Hot Pada tahun 1921 terjadi krisis gula yang menyebabkan hancurnya
sistem ekonomi dunia, terutama bagi negara-negara di Eropa termasuk
Belanda. Daya beli masyarakat menurun dan daerah pemasaran
menjadi hancur, sehingga menyebabkan meningkatnya angka
pengangguran karena terjadi kelebihan hasil produksi. Krisis ekonomi
dunia ini turut berdampak terhadap wilayah jajahan Belanda, termasuk
jhj
77