Page 92 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 92
Materi
u
l
n
c
K
n
a
O
-
t
y
o
e
e
b
r
n
y
a
M
u
p
b
o
r
k
a
n
e
r
a
e
r
a
M
o
d
i
s
a
g
a
n
s
e
r
g
i
P
t
a
P
e
i
3. Penyebab Munculnya Organisasi Pergerakan Moderat-Kooperatif f
3
.
Hot Perjuangan yang mengambil sikap moderat-kooperatif tidak dilakukan
tanpa sebuah alasan. Kaum pergerakan menilai bahwa sikap hati-hati
memang diperlukan dalam menghadapi pemerintah kolonial, terutama
setelah melihat tindakan tegas Belanda terhadap para tokoh dan organisasi
pergerakan pasca peristiwa Pemberontakan PKI 1926. Dikutip dari
Gramedia.com, pemberontakan ini telah membuka mata Pemerintah Kolonial
Belanda untuk lebih ketat mengawasi, bahkan membatasi kegiatan
berserikat atau berkumpul. Oleh karena itu, organisasi moderat-kooperatif
bertindak dengan waspada dalam kegiatan politiknya, sehingga terfokus di
bidang kultural (sosial-budaya) dan ekonomi.
Hot Para tokoh pergerakan moderat-kooperatif menilai bahwa kemerdekaan
ekonomi harus dicapai terlebih dahulu. Sedangkan kegiatan politik dapat
dilakukan melalui sikap kooperatif untuk sementara waktu. Misalnya dengan
mengirimkan wakil ke Volksraad (Dewan Rakyat) dengan tujuan supaya bisa
memperjuangkan kepentingan bangsa Indonesia. Hal ini dilakukan demi
mengusahakan penghapusan perbedaan politik dan ekonomi tanpa
melanggar hukum. Berikut ini beberapa poin latar belakang lahirnya
organisasi moderat-kooperatif, antara lain:
Penangkapan tokoh-tokoh pergerakan nasional oleh Belanda, seperti
para pemimpin PNI pada tahun 1929, yaitu Sukarno, Gatot Mangkupraja,
Supridinata, dan Maskun Sumadiredja.
Adanya pembatasan berserikat/berkumpul terhadap organisasi
pergerakan nasional.
Krisis ekonomi dunia (Malaise) yang terjadi pasca Perang Dunia I dan
memuncak pada tahun 1929. Kondisi ini berdampak terhadap hancurnya
sistem ekonomi dunia, termasuk wilayah jajahan Belanda, yakni Hindia
Belanda. Oleh karena itu, organisasi pergerakan nasional Indonesia
mengalami kesulitan keuangan.
P
i
r
4
a
e
r
e
g
4. Persamaan dan Perbedaan Pergerakan Organisasi Radikal-Nonkooperatif f
s
i
n
a
i
s
a
n
a
k
g
r
O
k
d
n
a
a
n
n
P
i
s
N
r
o
e
a
l
a
a
m
-
a
e
p
o
d
a
t
a
r
n
.
r
e
P
d
b
e
o
R
a
k
d
o
e
a
r
M
d
dan Moderat-Kooperatif f
a
n
r
e
a
i
t
p
K
-
t
o
o
Hot Berdasarkan pemaparan di atas, sepertinya kita sudah sedikit paham
apa saja persamaan serta perbedaan antara kedua strategi perlawanan
semasa pergerakan nasional. Perjuangan radikal-nonkooperatif dan
moderat-kooperatif sebenarnya sama-sama berjuang untuk kesejahteraan
masyarakat bumiputra dan meraih kemerdekaan bangsa Indonesia,
meskipun memiliki cara yang berbeda. Tokoh dan organisasi yang
mengambil langkah moderat-kooperatif bukan berarti selalu menyetujui
setiap
80