Page 97 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 97

Materi





            2. Proses Berdirinya GAPI
            2 .   P r o s e s   B e r d i r i n y a   G A P I
            Hot  Berdasarkan  latar  belakang  yang  telah  dijelaskan  pada  halaman
            sebelumnya,  maka  M.H.  Thamrin  dari  Partai  Indonesia  Raya  (Parindra)
            berinisiatif  untuk  mengadakan  rapat  pada  tanggal  19  Maret  1939  guna
            membahas  pembentukan  sebuah  badan  federasi  organisasi  pergerakan,

            sama  seperti  PPPKI  (Permufakatan  Partai-partai  Politik  Kebangsaan
            Indonesia)  yang  eksistensinya  telah  lama  menghilang.  Selanjutnya,
            diadakan  kembali  rapat  umum  pada  21  Mei  1939  yang  menghasilkan
            pembentukan  GAPI  (Gabungan  Politik  Indonesia),  Federasi  ini  dimaksudkan

            untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan para tokoh maupun organisasi
            pergerakan untuk menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

            3. Sepak Terjang GAPI
            3 .   S e p a k   T e r j a n g   G A P I
            Hot  Pada  rapat  tanggal  4  Juli  1939,  GAPI  memutuskan  untuk  membentuk
            Kongres  Rakyat  Indonesia  (KRI).  Barulah  pada  tanggal  25  Desember  1939

            kongres  ini  diadakan  di  Jakarta.  Dalam  menjalankan  setiap  aksinya,  GAPI
            selalu bergerak dengan semboyan “Indonesia Berparlemen”. Pada tanggal 10
            Mei  1940,  Jerman  berhasil  menyerbu  Belanda.  Hal  ini  menyebabkan

            Pemerintahan  Belanda  harus  dipindahkan  ke  Inggris  dan  diumumkannya
            keadaan  darurat  perang.  Kondisi  tersebut  dilihat  GAPI  sebagai  peluang,
            sehingga  pada  bulan  Agustus  dikirimkan  sebuah  resolusi  kepada  Gubernur
            Jenderal  Hindia  Belanda,  Volksraad,  Ratu  Belanda  beserta  kabinetnya  di
            London.

            Hot  Dikutip  dari  Gonggong  (1985:  44),  resolusi  yang  diajukan  GAPI  adalah
            tuntutan untuk mengadakan semacam perubahan ketatanegaraan di Hindia

            Belanda,  serta  mendirikan  parlemen  penuh  bagi  bangsa  Indonesia  sebagai
            pengganti Volksraad. Tanggal 23 Agustus 1940 resolusi GAPI dijawab oleh Dr.
            H.J.  Levelt  dengan  penolakan,  tetapi  akan  dibentuk  suatu  komisi  yang
            bertujuan  untuk  menganalisa,  meninjau,  dan  mengumpulkan  hal-hal  terkait

            tentang susunan pemerintahan yang diinginkan Indonesia. Komisi ini diketuai
            oleh Dr. F.R. Visman, sehingga disebut Komisi Visman.

            Hot  Sayangnya  bangsa  Indonesia  harus  kembali  dikecewakan,  susunan  dan
            rencana  bentuk  parlemen  yang  diajukan  (memorandum)  GAPI  pada  tahun
            1941  kepada  Komisi  Visman  tidak  membawa  dampak  yang  berarti.  Malahan
            pada bulan Juni di tahun yang sama, diterbitkan peraturan yang membatasi

            ruang gerak politik kaum pergerakan. Sebelum sempat terjadinya perubahan
            ketatanegaraan  dan  terbentuknya  parlemen  sejati  bangsa  Indonesia,  pada
            tanggal  1  Maret  1942  Jepang  mendarat  di  Nusantara.  Untuk  pembahasan
            lebih lengkapnya akan kita bahas pada Unit 8.





                                                                                                           85
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102