Page 91 - E-Modul Interaktif Sejarah Pergerakan Kebangsaan di Indonesia (HP)
P. 91

Materi





            Indonesia),  Partindo  (Partai  Indonesia),  dan  PNI  Baru  (Pendidikan  Nasional

            Indonesia).  Pelbagai  organisasi  pergerakan  yang  telah  disebutkan  di  atas
            melakukan upaya perjuangannya dalam beberapa tindakan, antara lain:
                Menyatukan  semangat  kebangsaan  dan  persatuan  masyarakat  melalui
                surat kabar dan rapat umum.

                Mendesak  pihak  kolonial  agar  memberikan  kebebasan  bergerak  bagi
                partai atau organisasi politik.
                Mengkritik  dengan  tajam  tindakan  pemerintah  kolonial  yang  dirasa
                sewenang-wenang.


                                                           a
                                                         d
                                                              e
                                                              t

                                              i
                                               a
                                                l
                                          l
                                           o
                                            n
                                                     l
                                                      a
                                                        n

                                                  B
                                                    e

                                                                                      R
                                                                                    n
                                                                                 k
                                                                                  a
                                                                                            k
                                                                                             a
                                                                                           i
                                                                                        a
                                                                                          d
                                                                               a
                                                                    d
                                                                      a
                                                                   a
                                                                r
                                                                 h
                                                                            e
                                                                              r
                                                                          G
                                                                        p

                     p
                   a
                  k
                         e
                       P

              .
            2
            2. Sikap Pemerintah Kolonial Belanda terhadap Gerakan Radikal                      l
                 i
               S

                          m
                                    h
                                   a

                                       K
                                        o
                              r
                             e
                               i
                                  t
                                n
            Hot Organisasi pergerakan radikal seringkali melakukan perlawanan dan aksi
            mogok sebagai bentuk protes terhadap penjajah. Hal ini dilakukan setiap kali
            ada kebijakan yang dianggap tidak memihak masyarakat bumiputra. Kondisi
            tersebut  direspon  oleh  Pemerintah  Kolonial  Hindia  Belanda  dengan
            meluncurkan  kebijakan  Politik  Reaksioner,  yaitu  melakukan  pengawasan,
            penindakkan, penangkapan, dan penertiban secara totaliter terhadap segala
            gerakan radikal (Ramaadhan dan Sofiani, 2021: 134).
            Hot  Selama  periode  tahun  1923  s.d.  1927,  Politik  Reaksioner  semakin  gencar
            dilakukan,  terutama  setelah  terjadi  Pemogokan  Buruh  Kereta  Api  dan
            Trem/VSTP  (1923)  dan  Pemberontakan  Partai  Komunis  Indonesia/PKI
            (1926/1927).  Gubernur  Jenderal  Dirk  Fock  merespon  dengan  mengambil
            sikap  represif,  terutama  bagi  gerakan  radikal  yang  dirasa  membahayakan
            eksistensi Hindia Belanda. Sikap radikal tidak hanya ditunjukkan dengan cara
            ekstrem  seperti  pemogokan,  tetapi  juga  dengan  bersikap  nonkooperatif
            (tidak mau bekerja sama), misalnya PNI yang tidak mau ikut serta di dalam
            Volksraad.
                                         Organisasi Radikal Masa Pergerakan Nasional
                                           Sumber: YouTube.com/Historic Indonesia
                                                                                                           79
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96