Page 50 - BAB XI - HIDROKARBON DAN GUGUS FUNGSI
P. 50
2. Sifat Fisik
Eter lebih mudah menguap daripada alkohol yang memiliki massa ma kan sa mol
yang sam. Hal itu disebabkan oleh tidak adanya ikatan hydrogen, sehinga titik didih eter
lebih mirip dengan alkana yang massanya sama, daripadaalkohol yang sesuai. Tetapi
kelarutan eter dalam air mirip dengan alkohol, oleh karena itu ikatan hydrogen antara
eter dan air bisa terjadi.
3. Reaksi Kimia
Reaksi Pembelahan
Dengan asam kuat (misalnya HX), eter dapat terurai kembali.
R O R + 2HX 2 RX + H O
2
Contoh:
CH CH O CH CH 3 + 2HBr 2 CH CH Br + H O
3
2
2
3
2
2
Gambar 11.33 Reaksi Pembelahan Eter
4. Kegunaan Eter
Kegunaan dari dietil eter yaitu sebagai bahan penunjang industri lain di antaranya
sebagai pelarut untuk minyak, lemak, getah, resin, mikroselulosa, parfum, alkaloid, dan
sebagian kecil dipakai dalam butadi ena. Kegunaan lainnya yaitu sebagai media ekstraksi
untuk memisahkan asam asetat maupun asam organik. Selain itu, uap eter tertentu
digunakan sebagai insektisida dan fumigan untuk tanah bagian atas.
Bidang medis senyawa eter, metoksimetana merupakan obat penghilang rasa
sakit, etoksietanan untuk obat bius, sedangkan di laboratorium digunakan sebagai
pelarut.
11.2.3 Aldehida (Alkanal)
1. Tatanama Aldehida
Aldehida merupakan salah satu kelompok senyawa karbon yang memiliki gugus
karbonil. Gugus karbonil (C=O) terletak di ujung rantai karbon induk diakhiri dengan
atom hidrogen. Aldehida/alkanal adalah senyawa karbon turunan alkana dari keluarga
aldehida yang memiliki gugus fungsi -CHO pada salah satu ujungnya. Gugus fungsi
aldehida adalah R-CHO sedangkan rumus aldehida adalah CnH2nO.