Page 51 - BAB XI - HIDROKARBON DAN GUGUS FUNGSI
P. 51
Penamaan aldehida menurut system IUPAC diturunkan dari nama alkana induknya
dengan menggantikan huruf akhir ”-a” pada alkana menjadi ”-al” (alkanal).
O O O
H C CH C CH CH C
3
2
3
H H H
Metanal Etanal Prpopanal
Formaldehida Asetaldehida Propionaldehida
Atom karbon pada gugus karbonil selalu dinyatakan sebagai C- nomor 1
O
CH CH CH CH C
2
2
3
H
CH
3
3-metilpentanal
Jika terdapat gugus fungsi lainnya, maka karbon aldehida pada rantai tersebut
berada pada posisi "1", kecuali terdapat gugus fungsi lainnya yang berprioritas lebih
tinggi Jika dibutuhkan awalan bentuk, maka imbuhan "okso-" digunakan (sama seperti
keton), dengan nomor posisi mengindikasikan akhir rantai: CHOCH2COOH disebut asam
3-oksopropanoat.
O OH
3 1 O
2
asam 3-oksopropanoat
Jika karbon pada gugus karbonil tidak dapat dimasukkan ke dalam rantai karbon
(misalnya dalam kasus aldehida siklik), maka digunakan awalan "formil-" atau akhiran "-
karbaldehida": C6H11CHO disebut sikloheksanakarbaldehida. Jika aldehida terhubung ke
benzena dan merupakan gugus fungsi utama, maka sufiksnya menjadi benzaldehida.
O
O
H
sikloheksanakarbaldehida Benzaldehida
Aldehida dapat juga diberi nama yang lazim digunakan secara luas diantaranya yaitu:
a. H – COH : formaldehida/ formalin
b. CH3 – COH : Asetaldehida
c. CH3 – CH2 – COH : Propionaldehida
d. CH3 – CH2 – CH2 – COH : Butiraldehida