Page 27 - Modul Pengembangan Pangan Fungsional
P. 27

Carbohydrate-based fat replacers (CFR) pada formulasi Reduced-Fat Ice Cream (RFIC)

                   yang umumnya berkadar lemak ± 5 – 6%.
                          RFIC yang ditambah dengan CFR memiliki karakteritik fisik yang lebih baik

                   daripada RFIC yang tidak menggunakan CFR. Penggunaan tepung ketan sebagai CFR
                   dapat  menghasilkan  RFIC  dengan  nilai  viskositas  paling  tinggi  (62,44  dPaS),

                   persentase overrunyang tertinggi (119,01 %), serta time to meltter panjang (52,63 menit)
                   dan melting rateyang paling rendah (0,04 g/menit) dibanding RFIC yang menggunakan

                   CFR  lainnya.  Hal  ini  berkaitan  dengan  karakteristik  tepung  beras  ketan  yang

                   mengandung sejumlah kecil amilosa namun mengandung amilopektin dalam jumla h
                   yang  signifikan.  Kadar  amilosa  yang  rendah  menyebabkan  adonan  es  krim  yang

                   ditambah dengan tepung ketan sebagai CFR dapat membentuk gel yang lembut (pasta)

                   sehingga  lebih  stabil  terhadap  pemisahan  cairan  (sineresis)  maupun  terjadinya
                   retrogradasi  yang  mungkin  terjadi  selama  pembekuan,  penyimpanan  dan  pencairan

                   kembali (Irawan, 2006.)


                   Materi  Pembelajaran  7.  Pembentukan  Radikal  Bebas  dan  Sistem  Pertahanan
                   Tubuh Terhadap Radikal Bebas

                   A. Pembentukan Radikal Bebas dalam Tubuh

                          Pada proses oksidasi biologis yang terjadi pada sel (jaringan) tubuh manusia
                   yang normal dapat terbentuk oksigen reaktid (oksidan). Oksidan disebut juga radikal

                   bebas, pada proses oksidasi (metabolisme sel) terutama  dihasilkan dari proses yang
                   dilakukan oleh enzim oksidase yaitu hidrogen peroksida (H2O2), ion superoksida (O2),

                   radikal peroksil (OOH), radikal peroksil (OH*), dan oksigen singlet.
                          Radikal bebas menurut Halliwel pada tahun 1999 adalah suatu atom, gugus,

                   molekul atau senyawa  yang dapat berdiri  sendiri  yang  mengandung satu atau lebih

                   elektron yang tidak berpasangan pada orbit paling luar. Moleklu tersebut diantaranya
                   atom hidrogen, logam-logam transisi, dan molekul oksigen. Kehadiran satu atau lebih

                   elektron yang tidak berpasangan menyebabkan molekul ini mudah tertarik pada suatu

                   medan  magnetik  (paramagnetik)  dan  menyebabkan  molekul  sangat  reaktif.  Radikal
                   bebas dapat bermuatan positif (kation), bermuatan negatif (anion) atau tidak bermuatan.

                          Proses pelepasan elektron dari suatu senyawa disebut oksidasi sedangkan proses
                   penangkapan elektron disebut reduksi. Senyawa yang dapat menarik atau menerima

                   elektron disebut oksidan atau oksidator sedangkan senyawa  yang dapat  melepaskan
                   atau memberikan elektron disebut reduktan atau reduktor.




                                                                                                    26
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32