Page 29 - Modul Pengembangan Pangan Fungsional
P. 29
radikal bebas tetapi mudah berubah menjadi radikal bebas seperti ozon, H2O2, dan
senyawa lainnya.
Sumber radikal bebas terdiri dari dua yaitu sumber radikal bebas berasal dari
dalam tubuh (radikal bebas endogenus) dan sumber radikal bebas yang berasal dari luar
tubuh (radikal bebas eksogenus). Sumber radikal bebas baik endogenus maupun
eksogenus terjadi melalui sederetan mekanisme reaksi. Yang pertama pembentukan
awal radikal bebas (inisiasi), lalu perambatan atau terbentuknya radikal baru
(propagasi), dan tahap terakhir (terminasi) yaitu pemusnahan atau pengubahan menjadi
radikal bebas stabil dan tak reaktif.
Tubuh kita secara terus menerus mengalamai proses pembentukan radikal bebas
yang berasal dari:
1. Reaksi reduksi oksidasi biokimiawi yang melibatkan oksigen dan merupakan
bagian dari proses metabolisme sel normal (pembentukan secara fisiologis)
2. Respon terhadap radiasi sinar gamma, sinar ultra violet, polusi lingkungan,
merokok, hiperoksida, dan iskemia
3. Proses peradangan, radikal superoksida yang dihasilkan oleh fagosit yang
traktivasi dalam proses fagositosis sebagai reaksi inflamasi (misal neutrofil,
momosit/makrofog, dan consinofil) dalam jumlah besar.
Radikal bebas ini kemudian akan menginisiasi sel dalam tubuh dengan cara:
a. Mengabsorpsi energi radiasi (ultraviolet, sinar X)
b. Secara endogen, biasanya pada reaksi oksidasi selama proses metabolik normal
c. Dengan cara metabolisme enzimatik pada obat-obatan atau zat kimia eksogen
(CCL3, CCL4)
Molekul yang mudah beraksi dengan radikal bebas adalah molekul yang
mempunyai ikatan atom kurang kuat. Struktur molekul yang bereaksi dengan radikal
bebas berubah menjadi radikal bebas baru yang akan bereaksi dengan molekul di
dekatnya sehingga secara berantai terbentuk molekul-molekul radikal bebas baru.
Dampak negatif radikal bebas timbul karena sifat radikal bebas yang dapat
mengikat elektron dari molekul sel sehingga dapat merusak komponen-komponen sel
yang penting untuk mempertahankan integritas dan kehidupan sel. Diantara senyawa-
senyawa oksigen reaktif, radikal hidroksil (OH*) merupakan senyawa yang paling
berbahaya karena reaktivitasnya yang sangat tinggi, menyebabkan kerusakan pada
struktur sel yang mengganggu fisiologi sel, bahkan akhirnya seluruh sel menjadi rusak.
28