Page 91 - kumpulan jurnal integrasi Kelas A
P. 91

satu sama lain. tenun sebagai hasil kerajinan berupa kain dari bahan yang dibuat
                           benang  (kapas,  sutra  dan  sebagainya)  dengan  cara  memasukkan  bahan  secara
                           melintang pada lusi. Motif tenun siak biasanya  diambil dari lingkungan alam,
                           seperti  tumbuhan  (flora),  hewan  (fauna)  dan  benda  alam  lainnya. Dari  benda-
                           benda  alam  lingkungan  disortir  (diubah,  dimodelkan)  menjadi  motif  yang
                           menarik.  Selanjutnya  setiap  motif  berkembang  dan  memiliki  variasi  yang
                           beragam. Motif yang sering digunakan  adalah  motif  yang  bersumber  dari flora.
                           Hal  ini  dikarenakan  orang  Melayu  umumnya  beragama  Islam  sehingga
                           penggunaan  motif  fauna  dikhawatirkan  akan  menimbulkan  "penyembahan
                           berhala".  Perkembangan  tenun  di  tanah  Melayu  Riau  mengalami  masa-masa
                           gemilangnya yaitu pada masa kebesaran kerajaan-kerajaan Melayu daratan seperti
                           Kerajaan  Pelalawan,  Kerajaan  Indragiri,  dan  Kerajaan  Siak  Sri  Indrapura. Di
                           Provinsi  Riau  masih  dikenal  tenun  Siak  yang  tersebar  di  wilayah  Pesisir  dan
                           sebagian pulau dibekas Kerajaan Siak. Tenunan di berbagai daerah di Riau ini
                           pada dasarnya berasal dari (turunan) tenun Melayu Siak.
                           Proses pembuatan tenun siak (Songket Melayu  Riau) seiring jalannya waktun dan
                           perkembangan  zaman  maka  peralatan  semakin  canggih.  Pada  awalnya
                           menggunakan alat yang disebut Kik atau gedongan dan Sekarang menggunakan
                           mesin yang disebur ATBM. Dalam prosesnya lebih cepat, efisien, dan  lebih lebar
                           kain  tenunannya.  Bahan  yang  digunakan  adalah  bahan  khusus  dan  umumnya
                           menggunakan bahan kain diantaranya diantaranya benang katun dan benang emas.
                           Benang katun adalah bahan dasar dalam pembuatan tenun tradisional, sedangkan
                           benang emas merupakan bahan dasar pembuatan motif pada tenunannya.
                           Teknik

                           Teknik yang digunakan dalam pembuatan tenun siak merupakan Teknik anyam
                           yang  melalui  proses  penjalinan  benang  lungsi  (vertical)  dan  benang  pakan
                           (horizontal). Adapun Teknik yang dilakukan dalam proses pembuatan  tenun siak,
                           yaitu :

                              a)  Teknik teto yaitu teknik memasukkan benang yang telah  disusun menurut
                                  warna yang akan ditenun ke papan penggulung.
                              b)  Teknik karap, yaitu cara penyilangan benang, yang mana ketika alat diinjak
                                  pada tinjakan, karap yang satu naik dan yang satunya akan turun.
                              c)  Teknik menyisir, yaitu teknik merapikan benang yang akan ditenun supaya
                                  benang yang akan ditenun kelihatan tidak kusut dan tertata rapi dan rapat.
                              d)  Teknik gerop, yaitu teknik yang digunakan untuk melantak benang agar
                                  benang menjadi padat.
                           Proses

                           Proses dalam pembuatan tenun Siak melalui beberapa tahap yaitu:
                            a)    Menerau  atau  klos  yaitu teknik menggulung benang biasa atau benang
                                  emas dengan menggunakan alat yang disebut pleting, terbuat dari rotan
                                  dengan  menggunakan  gahat  dengan  alat  bantu  wing  sebagai  peletakan
                                  benang pakan yang akan dipindahkan ke pleting.
                            b)    Menyering yaitu menyusun dan meneggangkan benang yang akan ditenun.
                            c)    Mengani, yaitu menyusun dan menegangkan benang yang akan ditenun,
                                  kemudian benang tersebut disusun menurut keinginan kemudian benang
                                  yang telah disusun dan diberi warna sesuai tata warna yang akan dibuat
                                  pada sehelai kain.


                                                                                                         86
   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95   96