Page 132 - Perspektif Agraria Kritis
P. 132

Bagian II.  Memaknai Ulang Reforma Agraria



              KOMPLEMENTARITAS PROGRAM DAN TATA PENGURUSAN

                     Namun terlepas dari perbedaan nuansa di atas, kedua
              agenda  pembaruan  ini  harus  dilihat  sebagai  dua  hal  yang
              saling melengkapi satu sama lain. Wiradi (2003) sendiri juga
              menyiratkan bahwa antara “program” dan “tata pengurusan”
              saling  mengandaikan  satu  sama  lain.  Hal  ini  dapat
              disimpulkan dari apa yang ia ilustrasikan dalam kasus program
              reforma  agraria  dan  tata  kelola  sumber  daya  alam.
              Menurutnya,  “tata  kelola”  yang  dilaksanakan  tanpa  reforma
              agraria akan kehilangan arah dan bahkan dapat terjebak pada
              pemeliharaan  “status  quo”.  Sebaliknya,  jika  pelaksanaan
              program  reforma  agraria  tidak  disertai  dengan  “tata  kelola”
              yang baik, maka ia tidak akan bisa berkelanjutan. “Jadi, ‘Tata-
              Kelola’  dalam  satu  paket  itulah  sebenarnya  [apa]  yang
              dimaksud  dengan  Reforma  Agraria  (dalam  artinya  yang
              ‘genuine’),” demikian tandas Wiradi.
                     Sejalan  dengan  pandangan  Wiradi  ini,  maka  perlu
              ditegaskan  di  sini  bahwa  segenap  proses  penyelenggaraan
              pengurusan  agraria  yang  bercorak  pro-poor  seperti  tercantum
              dalam  Tabel  4.1  di  atas  seharusnya  dapat  dijalankan  pada
              kebijakan  dan  program  apa  saja  yang  terkait  dengan  sumber-
              sumber agraria. Hal ini tidak terbatas pada program reforma
              agraria sebagaimana diilustrasikan Wiradi (yang by definition
              memang merupakan program pembaruan atas struktur agraria
              yang timpang dan tidak produktif). Lebih  dari itu, hal yang
              sama  juga  harus  dijalankan,  misalnya  saja,  pada  program
              pembaruan  desa  (akan  dibahas  pada  Bagian  III),  pada
              penyelesaian  konflik  dan  pembangunan  perdamaian  (akan
              dibahas pada Bagian IV), dan pada program-program apa pun
              yang bersinggungan dengan persoalan agraria. []









                                          67
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137