Page 114 - Modul Dasar-dasar pewarisan sifat
P. 114

Kajian 8


                                                 Genetika Kuantitatif


                      Genetika  kuantitatif  merupakann  cara  gen  berinteraksi  dengan

               lingkungan untuk menghasilkan distribusi fenotipe yang berkelanjutan untuk

               sifat  tertentu  dalam  suatu  populasi.  Metode  genetika  kuantitatif  mencoba
               untuk memprediksi respon sifat terhadap tekanan seleksi, memberikan data

               tentang fenotipe dan hubungan genetik antar individu.

                      Sifat  kuantitatif  dapat  merupakan  hasil  dari  lokus  tunggal  atau,  lebih

               umum,  banyak  lokus  yang  berinteraksi  untuk  menghasilkan  fenotipe.  Istilah
               sifat poligenik digunakan untuk suatu karakter yang dikendalikan oleh lebih

               dari satu lokus. Karena kita jarang mengetahui gen yang mendasari sifat-sifat

               ini, dan karena cara pewarisan bisa sangat rumit, kita harus mengandalkan

               metode statistik untuk menganalisis sifat-sifat yang diinginkan.

               8.1 Penerapan Genetika Kuantitatif
                      Pengetahuan  tentang  teori  genetika  kuantitatif  diperlukan  untuk

               mempelajari  biologi  evolusi,  dan  itu  penting  untuk  memahami  banyak

               masalah dalam ekologi dan biologi konservasi. Ciri-ciri di mana seleksi alam
               bertindak  paling  kuat,  seperti  ciri-ciri  yang  mempengaruhi  kelangsungan

               hidup organisme dan adaptasi terhadap lingkungan yang berubah, hampir

               seluruhnya  merupakan  ciri  kuantitatif.  Pedoman  untuk  melestarikan

               keanekaragaman hayati dunia sebagian didasarkan pada prinsip genetika

               kuantitatif. National Institutes of Health (NIH) juga telah mengakui pentingnya
               genetika kuantitatif dalam penelitian medis. Dua penyebab utama kematian

               di  negara  industri,  penyakit  jantung  dan  kanker,  keduanya  merupakan  ciri

               kuantitatif. Kedua penyakit ini mengandung
                      komponen genetik yang kompleks dengan ekspresi yang bergantung

               pada pengaruh lingkungan. Di negara yang kurang berkembang, 34% dari

               semua  kematian  disebabkan  oleh  penyakit  infeksi  dan  parasit.  Kerentanan

               terhadap penyakit ini juga merupakan sifat kuantitatif.

               Kemajuan  dalam  produksi  pangan  telah  lama  bergantung  pada  genetika
               kuantitatif. Sifat kuantitatif sangat penting bagi pemulia tanaman dan hewan


                                                                                                       111
   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119