Page 116 - Modul Dasar-dasar pewarisan sifat
P. 116
Penempatan individu di sepanjang spektrum probabilitas ini bergantung
pada penyakit jantung keluarga, dan lingkungan. Karena kemungkinan
individu mengembangkan penyakit jantung terus menerus, sifat ini
diperlakukan sebagai kuantitatif.
Sifat Meristik
Ciri-ciri meristik (ciri biner) adalah ciri-ciri yang bervariasi dengan
bilangan bulat. Contohnya termasuk ukuran induk anjing, jumlah kelopak
bunga yang dihasilkan oleh tanaman, atau jumlah sisik pada ikan. Karena
karakteristik ini berada di bawah kendali poligenik dan lingkungan, mereka
dianggap sebagai sifat kuantitatif; akan tetapi, variasi dalam masing-masing
sifat ini adalah bilangan bulat. Seekor anjing mungkin memiliki, misalnya,
ukuran induk 1, 2, 3, 4, 5, atau 6 anak anjing tetapi tidak ada yang namanya
induk dengan 4,5 anak.
Jumlah komponen fenotipik pada sifat meristik tidak dibatasi oleh
ketepatan pengukuran. Untuk ciri-ciri meristik dengan jumlah kemungkinan
nilai yang besar atau sedang, distribusi nilai untuk suatu ciri seringkali kira-kira
merupakan distribusi normal (dijelaskan kemudian), dan ciri tersebut dapat
diperlakukan sebagai ciri berkelanjutan untuk analisis.
Generasi Variasi Berkelanjutan
Karena sifat berkelanjutan berada di bawah kendali genetik, mereka
diharapkan mengikuti prinsip pewarisan Mendel. Tetapi tidak jelas untuk waktu
yang lama bagaimana unit genetik yang berbeda dapat menghasilkan
variasi berkelanjutan dalam fenotipe. Jawaban atas masalah ini berasal dari
serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Hermann Nilsson-Ehle pada
tahun 1909. Hasil dari percobaan ini digunakan oleh William Bateson dan G.
Udny Yule untuk mengajukan hipotesis beberapa gen untuk sifat-sifat
kuantitatif.
Persilangan Gandum Nilsson-Ehle
Nilsson-Ehle sedang mempelajari peran potensial dari beberapa gen
dalam sifat kuantitatif. Ia menyilangkan gandum yang mengandung biji
merah dengan gandum yang berbiji putih (gbr. 24.1). Keturunan F1 memiliki
113