Page 115 - Modul Dasar-dasar pewarisan sifat
P. 115

karena  sifat-sifat  seperti  hasil  biji-bijian,  tahan  kekeringan,  efisiensi  konversi

               makanan, dan kualitas daging semuanya merupakan sifat kuantitatif.
               Sifat Poligenik

                      Ada tiga jenis sifat poligenik yang berbeda: kontinu, ambang batas, dan

               meristik.  Setelah  pembahasan  tentang  ketiga  jenis  sifat  ini,  kita  akan

               membahas bagaimana kisaran fenotipe yang terkait dengan sifat poligenik

               dihasilkan, dan bagaimana penjelasan ini sesuai dengan pewarisan Mendel.
               Sifat Kontinu

                      Sifat  Kontinu  (karakter  metrik)  adalah  yang  memiliki  nilai  yang  tak

               terbatas.  Contohnya  termasuk  tinggi  badan,  laju  pertumbuhan,  dan  laju

               metabolisme.
                      Jumlah  kelas  dalam  sifat  kontinu  hanya  dibatasi  oleh  ketepatan  alat

               pengukur.  Jika  presisi  dibatasi  pada  sentimeter,  maka  untuk  tinggi manusia

               kelas tersebut terdiri dari nilai sentimeter 163, 164, 165,. . . 180, 181, 182, dan

               seterusnya.  Jika  presisi  dibatasi  pada  milimeter,  kelas  ketinggian  sekarang
               akan  terdiri  dari  nilai  milimeter  1630,  1631,  1632,.  .  .  1800,  1801,  1802,  dan

               seterusnya. Ciri-ciri berkelanjutan, atau sifat-sifat yang kira-kira terus-menerus,

               adalah fokus utama studi genetika kuantitatif.

               Sifat Ambang
                      Ciri-ciri ambang adalah ciri-ciri di mana seorang individu diklasifikasikan

               sebagai memiliki sifat atau tidak, tetapi ambang batas seringkali sewenang-

               wenang, dan dasar yang mendasari sifat tersebut adalah multifaktorial, yang

               dikendalikan oleh pengaruh poligenik dan lingkungan.
                      Penyakit  jantung  adalah  contoh  dari  sifat  ambang  batas.  Berbeda

               halnya  dengan  sifat  berkelanjutan,  seseorang  baik  itu  menderita  penyakit

               jantung  atau  tidak.  Tapi  tidak  ada  gen  tunggal  saat  bermutasi  yang

               menyebabkan penyakit jantung. Sebaliknya, penyakit jantung dihasilkan dari

               interaksi sejumlah lokus dan faktor lingkungan, seperti pola makan dan jumlah
               aktivitas  fisik  yang  didapat  seseorang.  Kita  tahu  bahwa  beberapa  individu

               memiliki  kemungkinan  tinggi  untuk  mengembangkan  penyakit  jantung  dan

               yang lainnya memiliki kemungkinan yang rendah.




                                                                                                       112
   110   111   112   113   114   115   116   117   118   119   120