Page 11 - PATU2025_EBOOK_PUYUHPETELUR_4_
P. 11
Puyuh Petelur
Coturnix Coturnix Japonica
II
ANATOMI DAN MORFOLOGI PUYUH PETELUR
2.1 Morfologi Puyuh Petelur
Morfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuk luar atau struktur tubuh hewan.
Puyuh (Coturnix coturnix japonica), yang banyak dibudidayakan sebagai puyuh petelur,
memiliki ciri morfologi khas yang membedakannya dari unggas lain.
a. Ukuran dan Bentuk Tubuh
Puyuh memiliki tubuh kecil dan gemuk, panjang tubuh berkisar antara 18–20 cm,
dan berat badan betina dewasa dapat mencapai 120–150 gram (Sukardi, 2012). Bentuk
tubuhnya aerodinamis dan kompak, memudahkan mobilitas dalam lingkungan yang
padat.
b. Warna Bulu
Bulu puyuh petelur cenderung berwarna cokelat, abu-abu, atau kehitaman dengan
bercak-bercak putih. Bulu jantan lebih cerah, sedangkan betina lebih kusam,
memudahkan pembedaan kelamin secara visual (Suprijatna et al., 2005).
c. Kepala dan Paruh
Kepala puyuh relatif kecil dengan paruh pendek dan melengkung ke bawah. Paruh
berfungsi untuk mematuk pakan dan minum. Lubang hidung terletak di bagian pangkal
paruh, dan mata berbentuk bulat dengan penglihatan tajam (Soeparno, 2011).
d. Kaki dan Cakar
Puyuh memiliki dua kaki dengan empat jari masing-masing, tiga menghadap ke
depan dan satu ke belakang. Warna kaki umumnya kuning keabu-abuan. Kaki ini
digunakan untuk berjalan dan mencakar tanah (Sutarma, 2000).
e. Sayap dan Ekor
Sayap pendek dan tidak kuat untuk terbang jarak jauh, hanya untuk lompatan
pendek. Ekor juga pendek dan sering tersembunyi di balik bulu tubuh (Rasyaf, 1999).
6

