Page 28 - PATU2025_EBOOK_PUYUHPETELUR_4_
P. 28
Puyuh Petelur
Coturnix Coturnix Japonica
sumber daya dan memfokuskan upaya pada anggota kawanan yang paling produktif.
Dengan melakukan culling secara rutin, peternakan dapat beroperasi pada potensi
tertingginya.
Seleksi untuk culling dapat didasarkan pada beberapa faktor, termasuk performa
produksi telur dan kondisi kesehatan secara keseluruhan [7]. Burung yang secara
konsisten menghasilkan telur lebih sedikit dari rata-rata atau menunjukkan gejala
penyakit kronis sebaiknya dipertimbangkan untuk dikeluarkan. Pencatatan yang akurat
dan pemeriksaan kesehatan secara rutin sangat penting untuk mengidentifikasi individu
yang tidak produktif atau kurang sehat. Proses seleksi harus dilakukan secara sistematis
dan objektif agar adil dan efektif.
Culling membantu meningkatkan efisiensi peternakan secara keseluruhan dengan
mengurangi biaya pakan yang dikeluarkan untuk memelihara burung yang kurang
produktif [7]. Dengan mengeluarkan individu yang mengonsumsi sumber daya tanpa
memberikan kontribusi memadai terhadap produksi telur, peternakan dapat
mengalokasikan pakan dan sumber daya lain secara lebih efisien. Pendekatan yang
terfokus ini terhadap manajemen sumber daya menghasilkan peningkatan keuntungan
dan keberlanjutan. Culling merupakan strategi kunci untuk mengoptimalkan kinerja
ekonomi peternakan puyuh.
Anak puyuh yang tertular penyakit harus diisolasi untuk mencegah penyebaran
infeksi ke burung yang sehat [6]. Protokol karantina harus diterapkan segera setelah
terdeteksi adanya penyakit. Mengisolasi burung yang sakit tidak hanya melindungi
populasi yang sehat, tetapi juga memungkinkan penanganan dan perawatan yang lebih
terfokus bagi individu yang terinfeksi. Pengelolaan penyakit yang efektif sangat penting
untuk menjaga kesehatan dan produktivitas seluruh kawanan.
4.1.4 Pembagian Periode Pemeliharaan
Periode pemeliharaan puyuh petelur umumnya dibagi ke dalam beberapa fase
yang berbeda, yaitu fase starter, grower, dan layer, yang masing-masing memerlukan
pendekatan manajemen yang spesifik [8]. Fase starter berfokus pada perkembangan awal
anak puyuh, fase grower pada persiapan burung untuk produksi telur, dan fase layer pada
upaya memaksimalkan produksi telur. Memahami kebutuhan unik di setiap fase sangat
penting untuk mengoptimalkan produktivitas peternakan puyuh secara keseluruhan.
23

