Page 32 - PATU2025_EBOOK_PUYUHPETELUR_4_
P. 32

Puyuh Petelur
                  Coturnix Coturnix Japonica


                      1.  Pada masa produksi 4 minggu pertama, berat telur berkisar 87-8,9 gram. Kadang
                         kulit telurnya agak pucat dan lurrak.

                      2.  Sesudah 28 minggu bertelur, berat telur rata-rata 10,7-10,8 gram. Semakin lama
                         akan semakin stabil.

                      3.  Berat telur akan mulai berkurang setelah melewati umur 52 minggu, menjelang

                         masa alkir, dengan berat rata-rata 9,8 gram.
                        Telur  burung  puyuh  lebih  baik  dibanding  telur  ayam  dan  telur  bebek  Dilihat

                  kandungan protein dan lemaknya, telur burung puyuh lebih baik dibanding telur ayam.
                  Telur burung puyuh mengandung protein lebih tinggi sementara kandungan lemaknya

                  lebih rendah dibanding  telur ayam  dan sejenisnya. Perbedaan kandungan protein  dan

                  lomak dari bobcrapa telur adalah:
                   Jenis Telur                Kandungan Protein         Kandungan Lemak

                   Ayam Ras                   12,70%                    11,30%
                   Ayam Kampung               13,40%                    10,30%

                   Itik, Bebek                13,30%                    14,70%

                   Burung Puyuh               13,60%                    8,20%


                      B.  Telur Tetas Burung Puyuh

                         Kadang  kala  penetasan  telur  burung  mengalami  kegagalan.  Hal  itu  mungkin
                  bukan karena kesalahan pada mesin tetas atau penanganannya, tetapi karena kualitas telur

                  yang kurang baik.
                      1.  Tidak menetas karena tanpa benih sama sekali, kosong, tidak dibuahi. Hal ini

                         mungkin  terjadi  karena  rasio  pejantan  dan  betina  kurang  tepat  atau  kesehatan

                         pejantan kurang fit. Bisa juga karena kaki pejantannya cacat atau sedang sakit.
                      2.  Embrio mati pada 5-7 hari pertama atau di pertengahan masa pengeraman. Hal ini

                         dapat dilihat dengan meneropong telurnya (candling).
                      3.  Embrio  mati  pada  masa  pertengahan  atau  menjelang  hari  penetasan  (disebut

                         bantat).

                      4.  Anak burung puyuh tidak berhasil keluar dari kerabang telur.
                      5.  Telur  menetas  dan  anak  burung  dapat  keluar  dari  kerabang  tetapi  kondisinya

                         lemah dan cacat.







                                                           27
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37