Page 72 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 72
Potret Pendidikan Masa Kolonial di Situbondo | 67
nial. Para pegawai ini kebanyakan adalah Barat (Simbolon, 1995 : 226).
golongan Indo. Namun demikian keten- Di Karesidenan Besuki pendidikan
tuan ini pun akhirnya juga berlaku bagi Barat bagi anak bupati sudah dikenalkan
pegawai pemerintahan pribumi (Simbolon, sejak tahun 1829. Pada tahun tersebut Bu-
1995 : 178). Di Karesidenan Besuki, groot- pati I Besuki mendirikan Sekolah Kabu-
tambtenaarsexamen tampaknya belum dit- paten yang tempat belajarnya di rumah bu-
erapkan. Belum ditemukan sumber yang pati. Guru-guru yang mengajar di sekolah
bisa dijadikan bukti tentang pelaksanaan ini adalah pegawai Belanda, yang digaji
peraturan ini. Malahan di Jawa dan Madura dengan uang bupati sendiri. Sekolah Kabu-
pun peraturan ini belum bisa direalisasikan paten ini tidak hanya menerima murid-mu-
(Herlina Lubis, 19998 : 36-37). rid anak-anak bupati, dan kerabat dekat
Strategi adaptasi berusaha dilakukan bupati, tetapi juga terbuka kesempatan
oleh para bupati dalam rangka menghadapi bersekolah bagi anak-anak dari para pega-
tuntutan baru dari pemerintah kolonial. Hal wai di Kabupaten Besuki (Retno Winarni,
ini terkait dengan kekhawatiran terhadap 2012:29). Adapun yang bertindak sebagai
masa depan anak-anak mereka. Oleh kare- pimpinan sekolah adalah Residen Besu-
na itu para bupati menyadari akan penting- ki, B.C Verploegh, yang berperan sebagai
nya pendidikan Barat pada anak-anak mer- pelindung dan pimpinan sekolah adalah
eka. Salah satu upaya yang mereka lakukan Bupati Besuki sendiri yaitu Raden Adipati
adalah berusaha memanfaatkan hubungan Ario Prawiro Adiningrat I. Guru-guru dari
mereka dengan orang-orang Belanda guna sekolah ini adalah J. Kooij, J.H Dickelman,
memperkenalkan anak-anak mereka terha- JH. Hagestein, serta seorang sekretaris yai-
dap tradisi dan budaya Barat. Para bupati ti- tu J.C.G Borwater). Akhir tahun 1854, di
dak mengalami kesulitan untuk mendekat- sekolah ini masih berjalan, dengan jum-
kan anak-anak mereka dengan keluarga lah murid 24 orang, dan murid-muridnya
Belanda. Sebaliknya, beberapa keluarga hanya terdiri dari anak-anak bupati dan
Belanda juga ingin memberikan teman anak-anak para kepala pribumi yang lain.
bermain yang serasi bagi anak-anaknya, Di Banyuwangi sekolah sejenis didirikan
sehingga mereka juga mengundang pemu- pada tahun 1852 (Verslag van het beheer
da-pemuda pribumi dari keturunan bang- en den staat (Utrecht : Kemink En Zoom,
sawan untuk dipersilakan tinggal di dalam 1858 :67 dalam Retno Winarni).
rumahnya. Dari sudut pandang priyayi, hal
ini merupakan kesempatan yang berguna Sekolah-Sekolah Kolonial Belanda di
untuk mempelajari cara hidup kasta yang Situbondo
berkuasa dan mengadakan kontak-kontak
yang berharga. Peranan dari patron-pa- Pasca Sekolah Kabupaten yang ada di
tron seperti itu, yang terdiri dari pejabat Situbondo, belum banyak ditelusuri ten-
BB setempat, sangat menentukan dalam tang tahun yang tepat untuk pendirian HIS
membentuk karir pribadi pribumi, dan dis- yang ada di Kabupaten Situbondo. Pasca
amping itu dalam memperkuat momentum Sekolah Kabupaten memang terdapat tiga
yang menghendaki berlakunya pendidikan lembaga pendidikan tingkat sekolah dasar
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019