Page 70 - Jurnal Sejarah Abad Historiografi Pendidikan Indonesia
P. 70
Potret Pendidikan Masa Kolonial di Situbondo | 65
formed Situbondo famous with Kota Santri and Kota Bumi Shalawat Nariyah. This research uses historical
method that are heuristics, Criticism, Interpretation and historiography. Collect some written archives
and photos that obtained from Regional Archives (Situbondo) and from historical activists. In addition,
interviews were conducted with historical actors (ex HIS students and the Sekolah Rakyat) to complete
the widest possible memory in exploring the history of education in Situbondo which was not recorded in
documents and photographs.
KEYWORDS – Colonial Education, Madrasah, Plantation, Situbondo
PENDAHULUAN
ngan enam pabrik gula yang beroperasi
itubondo merupakan salah satu ka- sejak jaman kolonial Belanda. Tidak heran
bupaten yang pernah menjadi ibuko- jika daerah ini dikenal di negara Belanda
Sta Karesidenan Besuki. Dilihat dari sana sebagai daerah yang makmur. Po-
pertumbuhan penduduknya, Karesidenan tensi dan keistimewaan Situbondo dalam
Besuki tahun 1890-1930 memiliki laju menopang perekonomian negara Belanda
pertumbuhan penduduk yang cenderung terlihat pada tahun 1927 para pembesar
meningkat. Dalam periode 1890-1900, Eropa merayakan ulang tahun Ratu Wil-
Besuki mengalami besaran pertumbuhan helmina secara besar-besaran dan meli-
tahunan lebih dari 3 persen, jauh lebih batkan masyarakat untuk memeriahkan
dibanding Jawa secara keseluruhan (ku- acara ini. Sebagai wilayah yang memang
rang dari 2 persen). Di Banyuwangi bah- banyak dihuni oleh para pembesar Eropa
kan dalam periode 1920-1930 mencapai dan pribumi yang tentu berkaitan dengan
hingga 7,5 persen (Horsmann dan Rutz, tingginya perekonomian di bidang pertani-
1980:99). Pertumbuhan penduduk Kares- an dan perkebunan. Oleh karena itu sejalan
idenan Besuki selain karena faktor kela- dengan modernisasi yang diterima oleh
hiran, juga yang terpenting adalah faktor wilayah ini, menggugah para pembesar
migrasi, yang menurut Boomgard dikenal pribumi maupun Eropa untuk memperha-
sebagai daerah tujuan migrasi. Wilayah tikan kebutuhan tenaga kerja administratif
ini merupakan salah satu karesidenan baik di lingkungan pemerintahan maupun
Jawa dengan penduduk migran tertinggi di lingkungan administrasi kerja. Un-
(Boomgard, 1989:177). Migrasi ini dom- tuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
inan dilakukan orang-orang Madura ke memberikan pendidikan untuk penduduk
Jawa yang memang didorong oleh kepent- pribumi guna menghasilkan para pekerja
ingan ekonomi, dikarenakan lingkungan administratif tanpa harus mendatangkan
Madura sendiri yang kurang subur sehing- dari negeri Belanda.
ga penduduk Madura banyak yang bermi- Historiografi Situbondo hingga saat
grasi untuk menjadi buruh-buruh perke- ini dominan dihubungkan dengan nara-
bunan dan menetap di wilayah Besuki. si Pelabuhan Panarukan, Pabrik Gula dan
Situbondo sendiri merupakan daerah sen- administrasi Besuki. Sebagai wilayah yang
tra dari ibukota Karesidenan Besuki. banyak ditinggali oleh pembesar Eropa
Situbondo sentra penghasil gula de- tentu saja banyak aspek yang belum terja-
Vol. 03 | No. 1 | Juni 2019