Page 133 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 133

Sepeninggal  Sultan  Agung,  penggantinya  yaitu  Sultan  Amangkurat  Mas  I

                     justeru  bersedia  bekerjasama  dengan  Belanda.  Hal  ini  menimbulkan kemarahan
                     rakyat  khususnya  daerah  Pantura,  mereka  bangkit  melawan  Belanda  dipimpin

                     Trunojoyo yang dibantu pasukan Makasar dipimpin Kraeng Galesung dan berhasil

                     menguasai  ibukota  kerajaan  Mataram.  Pengganti  Amangkurat  Mas  I  adalah
                     Amangkurat  Mas  II.  Ibukota  Mataram  dipindah  ke  Surakarta  ia  berhasil

                     menyingkirkan  Trunojoyo  berkat  bantuan  Belanda.  Tetapi  Amangkurat  Mas  II

                     sadar,  kerjasama  dengan  Belanda  lebih  banyak  ruginya  maka  ketika  Untung
                     Suropati  melawan  Belanda  ia  justeru  mendukung  dan  kapten  Tack  berhasil

                     dibunuh. Belanda berusaha memecah belah kerajaan Mataram, maka ketika terjadi
                     perang  yang  dipimpin  P.Mangkubumi  dan  Raden  Mas  Said  diselesaikan  dengan

                     perjanjian Gianti dan perjanjian Salatiga. Perjanjian Gianti berisi kerajaan Mataram

                     dibagi menjadi 2 Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. P.Mangkubumi
                     menjadi raja di Kasultanan Yogyakarta bergelar Sri Sultan Hameng ku Buwono I,

                     sedang perjanjian Salatiga membagi kasunanan Surakarta mnjadi 2 yaitu Kasuna

                     nan Surakarta dan Mangkunegaran, Raden Mas Said menjadi raja Mangkunegaran
                     bergelar Sri Mangkunegoro I.


                     2)  Perlawanan Kerajaan Makasar

                        Perlawanan  ini  dipimpin  Sultan  Hasanudin.  Penyebab  peperangan  adalah

                     keinginan  VOC  untuk  memonopoli  perdagangan  di  Makasar.  Untuk  itu  VOC
                     berusaha  menguasai  benteng  Sombaapu  yang  strategis  karena  menghubungkan

                     perdagangan antara Malaka – Jawa –Maluku.Pertama-tama VOC meminta Makasar

                     untuk  menutup  pelabuhannya  bagi  kapal-kapal  asing  kecuali  kepada  Belanda.
                     Permintaan  tersebut  ditolak  Sultan  Hasanudin  justeru  S  Hasanudin  menguasai

                     daerah sekitarnya termasuk Bone dan daerah Nusa tenggara. Aru Palaka penguasa

                     Bone  tidak  terima  maka  ia  minta  bantuan  Belanda  untuk  menyingkirkan  Sultan
                     Hasanudin,  akibatnya  perang  besar  tidak  dapat  dihindari.  Sultan  Hasanudin

                     mengalami kekalahan dan terpaksa menandata ngani perjanjian Bongaya sambil

                     mengulur waktu untuk menghimpun kekuatan kembali. Perjanjian Bongaya berisi:
                     VOC  memonopoli  perdagangan  di  Makasar,  VOC  boleh  mendirikan  benteng

                     Roterdam di Makasar, Sultan Hasanudin harus melepaskan daerah yang dikuasai
                     termasuk  Bone,  Aru  Palaka  diakui  sebagai  raja  Bone,  dan  Makasar  harus



                                                                  BAB 5 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA | 119
   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138