Page 142 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 142
berjiwa revolusioner, dan mengungkapkan kebohongan-kebohongan yang
dilakukan oleh Jepang.
Sebagai pegawai Sendenbu, Sukarni bebas mengunjungi asrama Peta
(Pembela Tanah Air) yang tersebar di seluruh Jawa. Karena itu, Sukarni
mengetahui seberapa besar kekuatan revolusioner yang anti-Jepang. Untuk
menutupi gerakannya, kelompok Sukarni mendirikan asrama politik, yang
diberi nama “Angkatan Baru Indonesia” yang didukung Sendenbu. Di dalam
asrama ini terkumpul para tokoh pergerakan antara lain: Ir. Sukarno,
Mohammad Hatta, Ahmad Subarjo, dan Sunarya yang bertugas mendidik para
pemuda tantang masalah politik dan pengetahuan umum.
b) Kelompok Ahmad Subarjo
Ahmad Subarjo pada masa pendudukan Jepang menjabat sebagai Kepala
Biro Riset Kaigun Bukanfu (Kantor Penghubung Angkatan Laut) di Jakarta.
Ahmad Subarjo berusaha menghimpun tokoh-tokoh bangsa Indonesia yang
bekerja dalam Angkatan Laut Jepang. Atas dorongan dari kelompok Ahmad
Subarjo, Angkatan Laut berhasil mendirikan asrama pemuda yang bernama
“Asrama Indonesia Merdeka”. Di asrama Indonesia Merdeka inilah para
pemimpin bangsa Indonesia memberikan pelajaran-pelajaran guna
menanamkan semangat nasionalisme kepada para pemuda Indonesia.
c) Kelompok Sutan Syahrir
Sutan Syahrir merupakan tokoh besar pergerakan nasional, yang pada
zaman Hindia Belanda tahun 1935 dibuang ke Boven Digul di Irian Jaya,
kemudian dipindahkan ke Banda Neira dan terakhir ke Sukabumi. Pada masa
pendudukan Jepang, Syahrir berjuang diam-diam dengan cara menghimpun
teman-teman sekolahnya dulu dan rekan-rekan seorganisasi pada zaman
Hindia Belanda. Terbentuklah satu kelompok rahasia, Kelompok Syahrir.
Dalam perjuangannya, Syahrir juga menjalin hubungan dengan
pemimpin-pemimpin bangsa yang terpaksa bekerja sama dengan Jepang. Di
samping itu, hubungan kelompok Syahrir dengan kelompok perjuangan yang
lain berjalan cukup baik. Karena gerak langkah Syahrir dicurigai Jepang, untuk
menghilangkan kecurigaan pihak Jepang Syahrir bersedia memberi pelajaran
BAB 5 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA | 128