Page 140 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 140
B. Perjuangan Meraih Kemerdekaan Indonesia
Perjuangan Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang adalah Guna merangsang
kepercayaan rakyat Indonesia, Jepang membentuk Gerakan Tiga A (Nippon Cahaya Asia,
Pelindung Asia, Pemimpin Asia). Jepang berjanji, jika Perang Pasifik dimenangkan,
bangsa-bangsa di Asia akan mendapat kemerdekaannya. Selain itu, Jepang berjanji akan
menciptakan kemakmuran bersama di antara bangsa-bangsa Asia. Namun, dalam
kenyataannya perlakuan Jepang yang kejam menimbulkan perlawanan tokoh-tokoh
nasionalis dan rakyat Indonesia terhadap Jepang. Bentuk perlawanan terhadap Jepang
ini dilakukan dengan cara kooperatif, gerakan bawah tanah, dan angkat senjata.
1) Perjuangan Kooperatif (Kerjasama)
Sejumlah tokoh nasionalis Indonesia banyak yang menggunakan kesempatan
pendudukan Jepang untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. Banyak di antara
mereka yang menduduki jabatanjabatan penting dalam lembaga-lembaga yang
dibentuk Jepang. Misalnya, Ir. Sukarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H.
Mas Mansyur menduduki pimpinan Pusat Tenaga Rakyat (Putera). Mereka dikenal
dengan sebutan “Empat Serangkai”. Putera merupakan sebuah organisasi yang
dibentuk Jepang pada Maret 1943, bertujuan menggerakan rakyat Indonesia untuk
mendukung peperangan Jepang menghadapi Sekutu.
Melalui Putera, para pemimpin Indonesia dapat berhubungan dengan rakyat
secara langsung, baik melalui rapat-rapat maupun media massa milik Jepang. Tokoh-
tokoh Putera memanfaatkan organisasi-organisasi itu untuk menggembleng mental
dan membangkitkan semangat nasionalisme serta menumbuhkan rasa percaya diri
serta harga diri sebagai bangsa. Mereka selalu menekankan pentingnya persatuan,
pentingnya memupuk terusmenerus semangat cinta tanah air, dan harus lebih
memperhebat semangat antiimperialisme- kolonialisme. Organisasi Putera
mendapat sambutan yang hangat dari seluruh rakyat. Namun, karena Putera
nyatanya bermanfaat bagi bangsa Indoensia, pemerintah Jepang akhirnya
membubarkannya pada April 1944.
Selain melalui Putera, para pemimpin pergerakan juga berjuang melalui Badan
Pertimbangan Pusat atau Cou Sangi In yang dibentuk Jepang pada 5 September
1943. Badan ini beranggotakan 43 orang dan diketuai oleh Ir. Soekarno. Dalam
sidangnya pada 20 Oktober 1943, Cuo Sangi In menetapkan bahwa agar Jepang
menang dalam perang, perlu dikerahkan segala potensi dan produksi dari rakyat
BAB 5 SEJARAH PERJUANGAN BANGSA | 126