Page 143 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 143
secara keliru menargetkan reseptor thyroid stimulating hormone (TSH) pada sel tiroid.
Antibodi ini menstimulasi sekresi dan pertumbuhan tiroid dengan cara yang serupa dengan
TSH, namun tidak mengalami hambatan umpan balik negatif oleh hormon tiroid.
Efek hipermetabolik hipertiroid mempengaruhi setiap organ dalam tubuh. Gejala utama
meliputi palpitasi, gugup, berkeringat, sering buang air besar, intoleransi terhadap panas, dan
oligomenore. Tanda umum hipertiroid termasuk penurunan berat badan meskipun nafsu
makan meningkat, kelopak mata terkulai, takikardia sinus, tremor, dan kelemahan otot (Roth,
SL, 2011).
Gambar 3.2. Goiter
Sumber: https://sites.google.com/a/stu.bsu.edu.ph/benguet-state-university-hir-
thyroid-diseases/goiter
B. PENATALAKSANAAN TERAPI PENYAKIT HIPOTIROID DAN HIPERTIROID
Terapi penyakit Hipotiroid dan Hipertiroid yang akan dibahas pada topik ini meliputi
terapi pengobatan dan gizi. Berikut ini kita bahas terapi Hipotiroid dan Hipertiroid yang
pertama yaitu pengobatan.
1. Pengobatan
Pengobatan Hipotiroid dengan pemberian hormon tiroid eksogen untuk melengkapi
atau mengganti produksi hormon tiroid endogen. Jika hipotiroid disebabkan oleh defisiensi
yodium, maka terapi dengan asupan makanan yodium yang memadai. Pasien harus dipantau
untuk tanda dan gejala over treatment (takikardia, palpitasi, gugup, kelelahan, sakit kepala,
peningkatan rangsangan, sulit tidur, tremor, kemungkinan angina).
Sedangkan pengobatan pada hipertiroid ada 3 metode yang digunakan untuk menekan
kelebihan sekresi hormon tiroid, meliputi: pemberian yodium radioaktif untuk secara selektif
menghancurkan jaringan kelenjar tiroid, dan menggunakan obat antitiroid yang secara khusus
134 Dietetik Penyakit tidak Menular