Page 146 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 146

(status sosial ekonomi, situasi rumah, pekerjaan, dukungan sosial, dan sebagainya yang

                     berpengaruh terhadap kondisi pasien Hipotiroid atau Hipertiroid.

               Standar Pembanding
                     Setelah asesmen gizi selesai, saudara dapat menetapkan standar pembanding untuk

               interpretasi  data  hasil  asesmen.  Salah  satu  standar  pembanding  yang  ditetapkan  adalah
               estimasi kebutuhan energi untuk pasien Hipotiroid dan Hipertiroid yang digunakan sebagai
               standar untuk membandingkan ketika menilai data asupan energi sehari.
                     Untuk pasien dengan kondisi sakit, secara umum dapat menggunakan rumus Mifflin-St.

               Jeor  untuk  menghitung  Resting  Energy  Expenditure  (REE)  yaitu  jumlah  energi  untuk
               mempertahankan proses vital tubuh atau yang disebut sebagai energi basal. Rumus Mifflin-
               St. Jeor untuk menghitung REE dibedakan berdasarkan jenis kelamin pasien.
               Untuk Perempuan :   REE = 10 x W (kg) + 6,25 x H (cm) – 5 x A (years) – 161

               Untuk Laki-laki       :   REE = 10 x W (kg) + 6,25 x H (cm) – 5 x A (years) + 5
               Keterangan         :   W = Berat Badan aktual , H : Tinggi Badan (cm) , A = Umur (tahun)

                     Setelah diperoleh  energi  untuk  REE,  kita  lanjutkan dengan  menghitung Total  Energy

               Expenditure (TEE) = REE x Aktivitas fisik x Faktor stres. Berikut ini tabel nilai faktor aktivitas
               fisik dan faktor stres untuk menetapkan kebutuhan energi orang sakit.

                                      Tabel 3.3.  Faktor Aktivitas ( AF) dan Faktor Stres

                                         Faktor                                                   Faktor
                 No.      Aktivitas                No.            Jenis (Tingkat) Stres
                                          Stres                                                   Stres
                  1      Istirahat di      1,2      1         Tidak ada stres, pasien dalam        1,3
                        tempat tidur                                keadaan gizi baik
                  2    Tidak terikat di    1,3      2                 Stres ringan                 1,4
                        tempat tidur                3                 Stres sedang                 1,5
                                                    4                  Stres berat                 1,6
                                                    5              Stres sangat berat              1,7
                Sumber : Instalasi Gizi Perjan RS dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia,
                         2004


                     Pada  pasien  Hipotiroid,  umumnya  mengalami  kelebihan  berat  badan  karena  terjadi
               penurunan  metabolisme  energi  basal.  Penurunan  berat  badan  dapat  dilakukan  secara
               bertahap, menyesuaikan keadaan umum pasien dengan cara mengurangi energi sehari, lebih

               rendah dari kebutuhan energi normal.
                     Sebaliknya  pada  pasien  Hipertiroid,  terjadi  peningkatan  metabolisme  basal  sehingga
               kondisi  tubuh  berbeda  dengan  pasien  Hipotiroid.  Oleh  karena  itu,  diasumsikan  pasien



                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         137
   141   142   143   144   145   146   147   148   149   150   151