Page 281 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 281

25 persen, sedangkan risiko bagi wanita hanya 20 persen. Laki-laki cenderung terkena

                     stroke iskemik, sedangkan wanita lebih sering menderita perdarahan subarachnoid dan
                     kematiannya  2  kali  lebih  tinggi  dibandingkan  laki-laki.  Manusia  yang  berusia  lanjut
                     mempunyai kecenderungan kadar kolesterol darah yang tinggi. Wanita cenderung untuk
                     mempunyai kadar kolesterol total yang lebih rendah dibandingkan dengan pria pada

                     usia yang sama. Setelah menopause, kadar kolesterol LDL-nya cenderung meningkat.
               d.    Ras
                     Tingkat kejadian stroke tertinggi di seluruh dunia dialami oleh orang Jepang dan Cina.
                     Berdasarkan penelitian, orang negro Amerika cenderung berisiko 1,4 kali lebih besar

                     mengalami perdarahan intraserebral (dalam otak) dibandingkan orang kulit putih. Orang
                     Jepang  dan  Afrika-Amerika  cenderung  mengalami  stroke  perdarahan  intrakranial,
                     sedang  orang  kulit  putih  cenderung  terkena  stroke  iskemik,  dan  akibat  sumbatan
                     ekstrakranial lebih banyak.

               2.    Faktor risiko yang dapat dikontrol

               a.    Stres
                     Memang belum diketahui dengan pasti pengaruh apa yang ditimbulkan oleh faktor stres
                     pada proses aterosklerosis. Yang jelas, stres bisa meningkatkan pengeluaran hormon
                     kewaspadaan oleh tubuh. Kecenderungan dari stres umumnya mendorong seseorang

                     melakukan  kegiatan  yang  merugikan  diri  seperti  banyak  minum-minuman  keras,
                     merokok, dan makan secara berlebihan. Secara biologis, stres dapat mengakibatkan hati
                     memproduksi  radikal  bebas  lebih  banyak  dalam  tubuh.  Selain  itu  stres  dapat
                     memengaruhi dan menurunkan fungsi imunitas tubuh serta juga dapat menyebabkan

                     gangguan fungsi hormonal. Stres jika tidak dikontrol dengan baik akan menimbulkan
                     kesan  pada  tubuh  adanya  keadaan  bahaya,  sehingga  direspons  oleh  tubuh  secara
                     berlebihan. Akibatnya hormon-hormon yang membuat tubuh waspada, seperti kortisol,
                     katekolamin, epinefrin, dan adrenalin; yang berdampak buruk pada tubuh, dikeluarkan

                     berlebihan. Keadaan tersebut dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung;
                     dan  hal  ini dapat  merusak  dinding  pembuluh darah,  dan terjadi  plak. Ada beberapa
                     bentuk dari stres yaitu:
                     1)    Stres biologis, berupa infeksi oleh bakteri, virus, jamur, pada sel-sel tubuh.

                     2)    Stres psikis, yaitu stres pada tingkat pikiran seperti mental atau emosional.
                     3)    Stres fisik dapat berupa aktivitas fisik yang berlebihan misalnya karena bekerja
                           secara berlebihan.







           272                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   276   277   278   279   280   281   282   283   284   285   286