Page 284 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 284

meningkatkan  risiko  penyakit  jantung  dan  stroke.  Diabetes  mempercepat  terjadinya

                     aterosklerosis  baik  pada  pembuluh  darah  kecil  (mikroangiopati)  maupun  pembuluh
                     darah besar (makroangiopati) di seluruh pembuluh darah termasuk pembuluh darah
                     otak dan jantung. Kadar glukosa darah yang tinggi pada stroke akan memperluas area
                     infark  karena  terbentuknya  asam  laktat  akibat  metabolism  glukosa  yang  dilakukan

                     secara anaerob yang merusak jaringan otak.
                     Peningkatan  risiko  stroke  pada  pasien  diabetes  (NIDDM)  diduga  karena
                     hiperinsulinemia, peningkatan kadar trigliserida total, kolesterol HDL turun, hipertensi
                     dan  gangguan  toleransi  glukosa,  berkurangnya  fungsi  vasodilatasi  arteriol  serebral.

                     Hiperglikemia  dapat  menurunkan  sintesis  prostasiklin,  meningkatkan  pembentukan
                     thrombosis dan menyebabkan glikolisis protein pada dinding arteri.
                     Walaupun belum diketahui apakah gula darah yang terkontrol dengan baik mengurangi
                     risiko berulangnya penyakit pada penderita kencing manis dengan stroke atau penyakit

                     aterosklerotik lainnya, tetapi kontrol gula darah akan berpengaruh baik pada penderita
                     kencing manis dengan gangguan mikrovaskuler dan komplikasi kencing manis/diabetes
                     lainnya. Tujuan kontrol gula darah pada tipe I diabetes adalah: gula darah puasa 91-120
                     mg/dl,  post  prandial  136-160  mg/dl,  HbA1c  6,2-7,5  persen  dan  menghindari

                     hipoglikemia yang serius. Pada diabetes tipe 2, tujuan kontrol gula darah lebih rendah
                     dibandingkan tipe 1.
               h.    Obesitas/Kegemukan
                     Obesitas atau kegemukan dapat meningkatkan kejadian stroke terutama bila disertai

                     dengan dislipidemia dan atau hipertensi, melalui proses aterosklerosis. Obesitas juga
                     dapat menyebabkan terjadinya stroke lewat efek snoring atau mendengkur dan sleep
                     apnea, karena terhentinya suplai oksigen secara mendadak di otak. Kegemukan juga
                     membuat seseorang mempunyai tekanan darah tinggi, meningkatkan risiko terjadinya

                     penyakit kencing manis/diabetes.
               i.    Kolesterol
                     Makin tinggi kolesterol, semakin besar kemungkinan dari kolesterol tersebut tertimbun
                     pada dinding pembuluh darah. Hal ini menyebabkan lumen pembuluh darah menjadi

                     sempit sehingga mengganggu suplai darah ke otak yang disebut dengan stroke (iskemik).
                     Penyempitan  pada  pembuluh  darah  jantung  akan  menyebabkan  penyakit  jantung.
                     Kolesterol total mencakup  kolesterol LDL dan HDL, serta lemak lain di dalam darah,
                     kadarnya tidak boleh >200 mg/dl.

                     Kolesterol merupakan satu faktor risiko yang sangat besar peranannya pada penyakit
                     jantung dan stroke. Dan memberikan tanda-tanda paling jelas sebagai pertanda bakal
                     timbulnya penyakit jantung dan stroke. Secara garis besar dapat dikatakan bahwa tiap
                     peningkatan  kadar  kolesterol  satu  persen  akan  meningkatkan  risiko  sebanyak  dua



                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         275
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289