Page 385 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 385

Setelah itu dilakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan untuk mendapatkan

               data antropometri. Bila pasien tidak dapat diukur tinggi badannya maka dapat diukur rentang
               lengan, tinggi lutut, lingkar lengan atas dan lingkar pinggang.
                     Selanjutnya  dicatat  data  hasil  pemeriksaan  biokimia  seperti  pemeriksaan
               hemoglobin,  hematokrit,  eritrosit,  kadar  albumin  darah,  dan  protein  total.  Dilakukan  juga

               pengamatan tentang pemeriksaan fisik dan klinis pasien meliputi pemeriksaan tekanan darah,
               nadi,  suhu  dan  respirasi.      Sedangkan  untuk  data  riwayat  personal  pasien  yang  harus
               dikumpulkan terdiri dari riwayat obat-obatan atau suplemen yang sering dikonsumsi, sosial
               ekonomi  budaya,  riwayat  penyakit  keluarga,  riwayat  penyakit  sekarang    dan  data  umum

               pasien.
                     Setelah diperoleh informasi  lengkap yang berkaitan dengan data pengkajian gizi    pasien
               bedah ini, selanjutnya data dianalisis untuk menentukan masalah gizi pada pasien.


               b.    Diagnosis Gizi
                     Diagnosis Gizi merupakan gambaran keadaan masalah gizi atau risiko masalah gizi yang
               terjadi  saat  ini  dan  dapat  berubah  sesuai  dengan  respon  pasien,  khususnya  terhadap
               intervensi gizi yang didapatkan. Diagnosis gizi ini merupakan rangkuman masalah gizi, dimana

               seluruh  data  yang  dikumpulkan  pada  pengkajian  gizi  diolah  dan  diidentifikasi  menjadi
               informasi. Informasi inilah yang akan menjadi input pada proses menetapkan diagnosis gizi.
               Penulisan kalimat diagnosis gizi terstruktur dengan konsep PES atau problem etiologi dan
               sign/symstoms (ADA, 2008).

                     Diagnosis Gizi merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk bisa membuat
               suatu dukungan nutrisi yang memadai pada pasien pra dan pasca bedah. Dari pengukuran
               masing-masing penilaian dapat digunakan untuk:
               1)    Mengidentifikasi jenis malnutrisi.

               2)    Mendukung intensitas malnutrisi.
               3)    Memutuskan apakah ada stress metabolik atau tidak.

                     Pertanda dari stress metabolic adalah:

               1)    Suhu tertinggi dalam 24 jam > 38°C.
               2)    Nadi > 100/menit dalam 24 jam terakhir.
               3)    Laju pernafasan > 30 per menit dalam 24 jam terakhir.
               4)    Hitung sel darah putih > 1200 atau < 3000 dalam 24 jam terakhir.

               5)    Biakan darah positif.
               6)    Penyakit radang usus aktif.
               7)    Focus infeksi.




           376                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   380   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390