Page 386 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 386

Beberapa contoh diagnosis gizi yang biasa ditemukan pada penderita pasca bedah:

               NI.2.1   :  makanan  dan  minuman  oral  tidak  adekuat  (P)  berkaitan  dengan  nafsu  makan
                         kurang  (E)  ditandai  dengan  recall  Energi    67%,  protein  55%,  lemak  40%  dan
                         karbohidrat  62%  (rata-rata  tingkat  konsumsi  makan  56%,  termasuk  kategori
                         kurang).

               NC 1.4 :   gangguan fungsi gastrointestinal (P) berkaitan dengan penyakit Ileus Obstruktif (E)
                         ditandai dengan rasa nyeri di perut, mual, muntah.
               NB 3.1 :   berat badan kurang (P) berkaitan dengan riwayat penyakit pasien (kanker kolon)
                         dan malnutrisi (E) ditandai dengan IMT  16,7 kg/m2.

               NB 1.3 :  tidak  siap  untuk  berdiet  (P)  berkaitan  dengan  motivasi  pasien  yang  kurang  (E)
                         ditandai dengan pasien tidak mau menerima diet yang diberikan oleh rumah sakit,
                         asupan rata-rata hanya 56%.

               c.    Intervensi Gizi

                     Intervensi  Gizi  merupakan  kegiatan  atau  langkah  ke  tiga  dalam  proses  asuhan  gizi
               terstandar. Intervensi Gizi merupakan suatu tindakan yang terencana yang ditujukan untuk
               memperbaiki status gizi dan kesehatan, merubah perilaku gizi dan kondisi lingkungan yang
               mempengaruhi masalah gizi pasien. Adapun tujuan dari intervensi gizi adalah untuk mengatasi

               masalah  gizi  yang  teridentifikasi  dalam  diagnosis  gizi.  Terdapat  dua  komponen  dalam
               intervensi gizi yaitu perencanaan intervensi dan implementasi.
                     Perencanaan  intervensi  gizi  dibuat  merujuk  pada  diagnosis  gizi  yang  ditegakkan.
               Intervensi Gizi dikelompokkan menjadi 4 domain yaitu pemberian makanan (ND), edukasi gizi

               (E), konseling gizi (C) dan koordinasi asuhan gizi (RC). Implementasi adalah bagian kegiatan
               intervensi  gizi  dimana  tenaga  gizi  mengkomunikasikan  rencana  intervensi  gizi  yang  sudah
               ditetapkan  kepada  pasien/klien  dan  kepada  pihak  terkait  lainnya  misalnya  kepada  bagian
               produksi makanan, perawat termasuk keluarga pasien/klien.


                     Contoh intervensi gizi pada pasien pembedahan :
               Diagnosis gizi sudah ditentukan  :   gangguan fungsi gastrointestinal (P) berkaitan dengan
                                                    penyakit Ileus Obstruktif (E) ditandai dengan rasa nyeri

                                                    di perut, mual, muntah.
               Tujuan intervensi                 :   mempercepat       proses     penyembuhan        dan
                                                    meningkatkan daya tahan tubuh pasien.
                                                    Rencana intervensi: memberikan edukasi gizi tentang

                                                    diet pasca bedah.
               Rencana Intervensi                :   Rencana intervensi: memberikan edukasi gizi tentang
                                                    diet pasca bedah.



                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         377
   381   382   383   384   385   386   387   388   389   390   391